Selasa, 18 Desember 2018

Orang Dengan HIV di Perlakukan Seperti Teman di ChatBoot

Halo Halo Assalamualaikum..



Haduh Haduh aku belum puas sama pembahasan HIV kemarin nih...
Ternyata tulisanku kemarin bikin rame instagram lho hahaha :D
Jadi ceritanya ada beberapa DM masuk setelah aku publish tulisan kemarin.

Begini kira-kira : "Kak maaf tetap aja HIV itu bahaya dan beresiko, jadi apa salah kalau orang-orang membentengi diri mereka dengan cara menjauhi ODHA?" atau "Info darimana deh kalo HIV gakbisa tertular lewat air liur?" atau "Serius nih, resiko tertular kecil dong ya? tapi kalau tetap tertular kamu tanggung jawab ya?"


Hmm gapapa kok :) betul memang gak semudah itu percaya dengan informasi yang asalnya dari internet, bagus! tandanya kritis karena zaman sekarang berita dan informasi di internet memang simpang siur.



Apalagi soal HIV ini, takut banget salah informasi dan ujung-ujungnya diri sendiri jadi korban atau orang tersayang lainnya. Alhamdulillah nya informasi yang saya sampaikan semua jelas sumbernya karena hasil ngobrol bareng sama salah satu orang Kementerian Kesehatan :).

Tapi beneran gapapa kok :) aku juga suka gitu, searching informasi di internet pas ketemu dan baca kok malah gak yakin ya? akhirnya daripada aku dapat berita atau informasi yang simpang siur di internet aku lebih yakin buat konsultasi langsung atau kalau seputar masalah kesehatan kan banyak tuh aplikasi chatting online sama dokternya langsung? aku jadi lebih yakin.

Hoax itu memang bahaya banget lho. Dampak dari tekhnologi yang satu ini memang harus sangat diwaspadai. Awalnya hoax menyebar lewat email atau SMS tapi seiring perkembangan tekhnologi penyebaran hoax berpindah ke aplikasi chatting seperti whatsapp atau blackberry messenger dan di viralkan lewat sosial media seperti Facebook, Twitter dan Instagram.

Karena hoax ini juga muncul berbagai stigma buruk dari masyarakat kepada orang dengan HIV AIDS (ODHA). ditulisan sebelumnya sudah aku tulis juga berbagai hoax tentang ODHA ini yang membuat masyarakat enggan mendekati orang dengan ODHA.

Orang dengan HIV dan AIDS pada akhirnya akan menutup diri atau menyembunyikan apa yang mereka alami karena rasa takut akan dikucilkan dan di deskriminasi. Bukankah gak adil kalau mereka yang harusnya mendapatkan perawatan karena penyakitnya malah sembunyi karena ketakutan?

HIV dan AIDS juga menjadi wajah yang sangat memalukan jika terjadi. Beberapa bulan yang lalu aku dan suami pergi untuk kontrol kesebuah rumah sakit pemerintah di daerah kami, bersama dengan kami ada anak muda kisaran usia 21 tahunan di diagnosa HIV dan dokter yang bertugas saat itu langsung ganti profesi menjadi penceramah yang seketika menceramahi anak itu "umur kamu baru berapa sudah kena HIV?, Waktu berbuat gak fikir masa depan?, Waduh hancur masa depan kamu!".

Seketika juga orang-orang yang berada diruangan itu langsung menatap anak itu dengan tatapan sinis sambil berbisik-bisik satu sama lain. difikiranku "kok gitu ya? Pasti malu banget". ada juga beberapa teman yang memberanikan diri Tes HIV dan langsung di tembak pertanyaan "Emang udah ngapain aja?".

Hal ini yang aku rasa membuat orang takut atau malu untuk memeriksakan diri atau mengobati penyakitnya.


UNAIDS Indonesia bersama Nimbly Technologies dan Botika hari ini 18, Desember 2018 meluncurkan "Tanya Marlo", Sebuah platform chat mobile yang terintegrasi dengan aplikasi line, dengan karakter teman yang ramah bagi semua orang yang membutuhkan informasi tentang HIV dan AIDS.


Tanya Marlo dihadirkan untuk menjawab tantangan seputar HIV dan AIDS di Indonesia. dengan memanfaatkan perkembangan tekhnologi digital Tanya Marlo dirancang untuk berinteraksi dengan generasi muda yang mungkin belum terjangkau dengan informasi mengenai HIV dan AIDS.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan RI, di Indonesia saat ini diperkirakan ada sekitar 640 ribu orang yang hidup dengan HIV namun baru 48% ODHA yang mengetahui status HIV mereka.
Jumlah infeksi baru HIV paling tinggi dikalangan anak muda usia 15-24 tahun mencapai angka 52% dari total infeksi HIV baru.

Pemerintah Indonesia sudah beberapa tahun belakangan bekerja sama dengan UNAIDS untuk mengatasi permasalahan HIV dan AIDS di Indonesia mulai dari mengurangi angka infeksi baru HIV, Melakukan kampanye pencegahan hingga mengurangi deskriminasi terhadap ODHA.


Tanya Marlo memberikan solusi terhadap tantangan ini. Tanya Marlo merupakan seorang sahabat yang dapat diajak bicara dan dapat jadi pendukung setia.

Fitur Tanya Marlo

1. Info HIV


Fitur yang menyediakan segala informasi tentang HIV dan AIDS yang disampaikan melalui konten-konten menarik seperti artikel, info grafis, perbandingan mitos dan fakta dan video.

2. Kuis


Fitur ini merupakan permainan kuis yang mengasyikan yang akan menantang pengetahuan dan pemahaman mengenai HIV dan AIDS.

3. Konsultasi


Fitur yang memberikan akses ke konselor terpercaya bagi yang membutuhkan saran atau ingin bertanya tentang HIV dan AIDS secara lebih lanjut dan pengobatannya.

4. Tes HIV


Fitur yang satu ini memberikan kenyamanan bagi siapapun yang membutuhkan informasi tentang klinik-klinik yang menyediakan jasa tes HIV. Termasuk lokasi, tata cara dan jam operasional. Terlebih lagi bagi pengguna yang ingin melakukan tes HIV di Jakarta dapat membuat janji untuk melakukan tes HIV secara online melalui Tanya Marlo. disediakan juga pendamping untuk yang membutuhkan dan semuanya gratis.

Hingga saat ini masih banyak dari mereka yang enggan atau tidak percaya diri untuk melakukan tes HIV, dan rasa takut mendapatkan stigma dari masyarakat masih menjadi faktor utama. Beberapa dari mereka tidak merasa menjalani hidup yang beresiko untuk terinfeksi HIV sementara justru sebaliknya.

Banyak ODHA yang hidup dalam kesendirian tanpa teman atau dukungan dari lingkungsn sekitar karena masih banyaknya persepsi dan kekhawatiran yang salah mengenai bagaimana HIV dapat ditularkan.

Inilah salah satu faktor utama mengapa banyak ODHA tidak berkonsultasi mengenai kondisi mereka sehingga tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai pengobatan HIV.

Mengapa Pilih Platform LINE?

Hingga saat ini line memiliki sekitar 90 juta pengguna dan 80% diantaranya merupakan remaja. Dengan mempertimbangkan hal tersebut Tanya Marlo dihadirkan di line dan siapapun dapat dengan mudah menambahkan @TanyaMarlo sebagai teman untuk langsung berinteraksi dan berbincang dengannya.


Sejalan dengan kebijakan Test and Treath HIV dan AIDS dari pemerintah untuk meningkatkan jumlah orang yang mengikuti tes HIV. UNAIDS melalui Tanya Marlo menyediakan akses dan langkah mudah untuk menemukan klinik terpilih dan terdekat yang memberikan layanan tes HIV dengan jaminan privasi dan kenyamanan.

Selain itu melalui Tanya Marlo UNAIDS membantu pencapaian komitmen Indonesia menuju Fast Track 2020

- 90% orang yang hidup dengan HIV atau AIDS mengetahui statusnya
- 90% orang yang mengetahui statusnya mengakses pengobatan
- 90% orang yang ada dalam pengobatan memiliki jumlah virus dalam tubuh (Viral Load) yang tidak terdeteksi.

Dan mewujudkan Three Zero

- Zero Infeksi Baru
- Zero Angka Kematian Karena HIV AIDS
- Zero Stigma dan Deskriminasi Melalui Pencegahan Penularan HIV AIDS.

Nah kalau memang kalian kurang yakin dengan informasi yang aku berikan kalian bisa langsung cobain Chat Boot Tanya Marlo ini agar lebih yakin :)

Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat yaaa :)

2 komentar:

Mudrikah Stories mengatakan...

pembahsan mengenai hiv aids ini masih sedikit tabu ya, aku pun jarang sekali membahas hal ini dengan teman2. Tapi diluar sana bnyak ODHA yang sangat butuh uluran tangan kita.
Semoga dengan adanya TanyaMarlo ini bisa membuat kita melek akan HIV Aids dan bisa memcegahnya sedini mungkin

Maseko Sakazawa mengatakan...

informasi yang salah akan membawa ke tindakan yang salah pula. itu sebabnya kita juga prlu tau ilmunya untuk bergaul dengan mereka para ODHA supaya tetap bisa bersosialisasi seperti biasa tanpa rasa kuatir yang berlebihan..

Kodrat Perempuan Cuma Jadi ART Setelah Nikah, Emang iya?

Terlahir di Negara dengan budaya ketimuran membuatku harus mengikuti adat yang sudah berjalan di Masyarakat. Mau tidak mau harus menjalankan...