Halo dear.
Kalian Merasa gak kalau beberapa pekan ini terlihat kabut atau embun yang menutup pandangan, ketika melihat gedung-gedung pencakar langit ibu kota? Warna langit lebih sering kelabu, padahal tidak mendung. Kalau jawabannya iya, itu polusi udara! Polusi udara di Jakarta menjadi pembahasan yang hangat belakangan ini.
Salah satu situs yang menyediakan angka pengukuran kualitas udara, yakni AirVisual menunjukkan tingkat pencemaran udara di Jakarta sebulan terakhir, masuk kategori tidak sehat. Pada kamis 1 agustus 2019 ini, Air Quality Index (AQI) Jakarta, berada di angka 135. Artinya, kualitas udara di Jakarta tidak sehat.
Untuk diketahui, AirVisual merupakan situs penyedia peta polusi online harian kota-kota besar di dunia.
Selain jakarta, ternyata Kota bekasi juga mengalami permasalahan polusi juga loh, bahkan Pemerintah Kota Bekasi memetakan wilayah yang mengalami pencemaran udara cukup tinggi. Ada empat titik yang mengalami pencemaran debu, seperti di persimpangan Jalan Chairil Anwar dengan Jalan Joyomartono, Jalan Raya Narogong KM 12 atau depan Pasar Bantar Gebang, Jalan Kaliabang di persimpangan Kaliabang Bungur, dan Pasar Sumber Arta tepatnya di simpang Jalan Raya Kalimalang dengan Jalan Kincan.
Kualitas udara di Kota Bekasi
AirVisual menunjukan bahwa kualitas udara di Kota Bekasi menunjukkan angka 178. Merujuk pada angka tersebut level udara dikota Bekasi dikategorikan tidak sehat. Polusi disebabkan semakin banyaknya kendaraan yang hilir mudik.
Ngaku deh warga Bekasi kalau kalian lebih suka naik kendaraan pibadi daripada kendaraan umum? Karena memang mayoritas kendaraan yang melintas di Bekasi adalah kendaraan pribadi.
Campaign Jalan Hijau
Campaign Jalan HIjau merupakan Campaign yang dilakukan oleh BPTJ dengan tujuan mendorong/mengajak masyarakat untuk
berpindah dari kendaraan (bermotor) pribadi ke angkutan umum massal
dan berjalan kaki.
Kenyataan bahwa lalu lintas memiliki permasalahan besar yaitu kemacetan dengan
tingginya penggunaan kendaraan pribadi dan masih belum
maksimalnya pemanfaatan angkutan umum massal dan aktifitas berjalan
kaki. Bahkan terdapat kecenderungan jarak-jarak tertentu yang
seharusnya dapat ditempuh dengan berjalan kaki namun masyarakat lebih
memilih menggunakan sepeda motor.
Fakta
menunjukkan bahwa kemacetan menjadi faktor terbesar dalam permasalahan polusi udara yang berdampak serius bagi
kesehatan. Selain itu tingginya penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor menyebabkan kecenderungan masyarakat menjadi
kurang bergerak sehingga resiko terkena penyakit non infeksi menjadi
semakin tinggi pada usia muda.
Saat ini rata-rata orang Indonesia sangat
minim dalam hal berjalan kaki, rata rata hanya 3000 langkah/hari,
seharusnya minimal 6000 langkah/hari atau idealnya 10.000 langkah/hari.
Kondisi ini menyebabkan faktor resiko terkena penyakit non infeksi di
Indonesia karena kurang gerak fisik berdasarkan data dari Kemenkes
meningkat dari semula 26,1 % (2017) menjadi 33,5 %. Malas bergerak dapat memicu datangnya berbagai penyakit kronis seperti diabetes, kanker, jantung dan lain-lain.
Guna mengadakan Campaign Jalan hijau ini BPTJ bersama Kementerian Perhubungan dan taruna STTD turun ke jalan untuk menyampaikan pesan-pesan
apresiasi kepada masyarakat yang telah melakukan kegiatan berjalan kaki
dan menggunakan angkutan umum serta ajakan untuk menggunakan
angkutan umum bagi mereka yang masih menggunakan kendaraan pribadi.
Penyampaian pesan dilakukan baik dengan poster oleh petugas,
pembagian masker, pin, kipas dan tumbler yang kesemuanya memuat
pesan-pesan tentang berjalan kaki dan naik angkutan umum massal. Kegiatan
berlangsung Senin 19/8/2019 sampai dengan Kamis 22/8/2019 di Jakarta,
Depok dan Bekasi.
BPTJ membagikan souvenir bagi mereka yang dengan kesadaran sendiri melakukan hal
tersebut secara langsung telah memberikan kontribusi dalam mengurangi
kemacetan dan sekaligus kesehatan lingkungan.
Jadi kalau kalian masih komplain atas buruknya kualitas udara di Jabodetabek coba diingat-ingat kembali kalian sudah memberikan kontribusi apa? Sudah naik kendaraan umum? sudah berjalan kaki?
4 komentar:
Assalamualaikum mba Nur Dalila :D
Perkenalkan saya Zahrah dari zahrahnida.com , sesama anggita WAG IHB hehe.
Semoga bisa jadi teman baik ya kak :D
Btw saran nih, mungkin bsia ditambahin widget pengikut blog supaya mudah dapat notifikasi artikel terbaru :D
malah polusi memang menjadi kendala di kota besar namum kesadaran masyarakat akan hal itu masih minim,semoga kegiatan seperti campaign jalan hijau makin banyak diselenggarakan agar masyarakat makin berperan aktif, terimakasih sharing nya, semoga sukses
Hai kak
Waalaikumsalam 😊
Terima kasih banyak untuk masukannya yaaa
Halo kak Jingga
Aamiin, saya pun berharap demikian
Terima kasih banyak sudah mampir
Posting Komentar