Senin, 04 September 2023

Musim Pancaroba Rawan DBD-Cegah dengan Vaksinasi

Assalamualaikum teman-teman semua 😊 Bagaimana kabar kalian hari ini? Beberapa hari terakhir, Kota Bekasi diguyur hujan. waktu hujan tuh memang waktu yang paling romantis kan bu-ibu ? Makan indomie panas pakai telur dan juga cabai rawit bersama pak suami duhh sempurna deh, dapet banget vibesnya :D akan tetapi ada hal yang justru buat ibu-ibu khawatir kala muslim pergantian antara hujan serta kemarau mulai datang. Memasuki musim pancaroba, berbagai macam persoalan kesehatan pada negara tropis kembali hadir. Salah satu yang paling diwaspadai adalah demam berdarah dengue (DBD). 

Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang kerap muncul pada peralihan musim hujan ke musim kemarau. Penyakit yang disebabkan sang virus dengue yang ‘dibawa’ oleh nyamuk Aedes aegypti ini ditandai dengan tanda-tanda spesial mirip demam tinggi tanpa disertai gejala lainnya, misalnya tanpa disertai batuk, pilek, ataupun sesak napas. namun, beberapa penderita mengeluhkan tanda-tanda nyeri di belakang mata, sakit kepala, nyeri sendi, sampai munculnya bercak merah di kulit atau perdarahan. Meski demikian, umumnya bercak merah di kulit belum terlihat pada hari-hari awal. 

Walaupun demam berdarah termasuk self-limiting disease atau penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya, tak jarang penyakit demam berdarah menyebabkan korban jiwa bila tidak cepat ditangani. Terlebih lagi jika pasien demam berdarah sudah memasuki fase berbahaya, dan terjadi di anak-anak berusia lebih kecil yang belum dapat mengutarakan kondisi mereka. Karenanya, para penderita demam berdarah perlu dirawat di rumah sakit untuk dipantau lebih ketat kondisinya.

Bagaimana membedakan DBD dengan penyakit lainnya? 

Penanda adanya infeksi dalam tubuh umumnya memang diawali menggunakan demam. Meskipun setiap penyakit umumnya memiliki tanda-tanda spesial masing-masing, namun untuk membedakan demam berdarah dengue dengan penyakit lainnya hanya dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan darah, yakni investigasi antigen NS1 dengue. Jadi, jangan tunggu terlalu lama apabila si mungil demam tinggi, ya. Segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk memastikan diagnosisnya. 

Bagaimana cara terhindar dari DBD? 

Vaksinasi Dengue 


Virus dengue akan dihadang sang sistem imun si kecil apabila ia memiliki daya tahan tubuh yang kuat. oleh karenanya, menjaga imunitas anak adalah hal pertama yang wajib diperhatikan. Hal ini dapat dilakukan menggunakan pemenuhan nutrisi yang baik, yaitu dengan cara mencukupi asupan makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (vitamin, mineral) yang tepat. Selain itu, dapat juga diperkuat dengan vaksin dengue pada anak mulai dari usia 6 tahun karena vaksin dengue untuk anak sudah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Karena demam berdarah adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. 

3MPlus 

3MPlus juga penting untuk dilakukan. Caranya dengan mencegah nyamuk pembawa virus berkembang biak. Nyamuk suka berada di kawasan penampungan air yang bersih seperti kolam atau bak mandi. Jadi, tempat-tempat penampungan air wajib sesering mungkin dikuras (Menguras). Bersihkan pula wadah penampungan air yang memudahkan nyamuk bersarang serta bertelur lalu jangan lupa juga (Menutup) tempat-tempat penampungan air untuk menghindari nyamuk membuat sarang di sana. 

Nah selanjutnya Ibu harus sesering mungkin mensortir barang yang sudah tidak terpakai dirumah untuk melakukan langkah selanjutnya yaitu (Mendaur ulang).

Langkah selanjutnya, cek kamar si mungil. Hindari banyak gantungan baju atau barang-barang untuk menghindarkan nyamuk bersarang. Ibu juga dapat melakukan penyemprotan/fogging untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa. Satu lagi cara agar bisa mematikan telur-telur nyamuk ialah dengan abatisasi. Ibu bisa memasukkan bubuk abate ke sumber-sumber air agar telur-telur nyamuk akan mati dan proses reproduksinya terhenti. 

Penyakit demam berdarah pertama kali ditemukan lebih dari 50 tahun lalu di Indonesia, dan sampai dengan saat ini masih menjadi problem kesehatan rakyat Indonesia. 

Maka dari itu, tindakan pencegahan yang inovatif sangat diharapkan menjadi pilihan dalam upaya menekan penularan penyakit demam berdarah. Sesuai laporan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2022 jumlah kumulatif kasus demam berdarah sebanyak 142.294 kasus dengan angka kematian sebanyak 1.117. Angka tersebut hampir 2 kali lipat dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun sebelumnya (2021) sebanyak 73.518 dan 705 kematian. 

Melihat demam berdarah sebagai ancaman kesehatan rakyat serta jumlah kasus yang terus semakin tinggi serta status sebagai negara hiper-wabah, Kementerian Kesehatan mengharapkan kewaspadaan masyarakat terhadap pencegahan demam berdarah, terutama pencegahan yang saat ini diperkuat dengan opsi pencegahan yang inovatif serta komprehensif seperti vaksinasi karena vaksin melengkapi perlindungan dari demam berdarah, tidak hanya 3MPlus tapi juga 3MPlusVaksin.

Pemerintah Indonesia memiliki komitmen serius dalam rangka melawan demam berdarah melalui strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025 dengan target meraih nol kematian akibat demam berdarah (Zero Dengue Death) di tahun 2030. Yuk kita Aamiin kan sama-sama dan mari bersama-saman lindungi keluarga dari demam berdarah dengan vaksinasi. 

#Ayo3MPlusVaksinDBD 

C-ANPROM/ID/QDE/0141 | Aug 2023

Tidak ada komentar:

Kodrat Perempuan Cuma Jadi ART Setelah Nikah, Emang iya?

Terlahir di Negara dengan budaya ketimuran membuatku harus mengikuti adat yang sudah berjalan di Masyarakat. Mau tidak mau harus menjalankan...