Minggu, 16 Desember 2018

Jangan telat! Latih Motorik Anak Sebelum Usia 5 Tahun

Assalamualaikum Moms..
Apa Kabar??

Moms tau gak sih tahapan usia 1 sampai 5 tahun adalah masa emas pertumbuhan otak anak?
Masa emas ini harus diisi dengan berbagai stimulasi yang tepat sesuai dengan usianya agar tumbuh kembangnya berlangsung normal. 

Stimulasi apa yang perlu diberikan pada si Kecil? Pada usia 1 hingga 2 tahun, Moms perlu memberikan area yang luas dan aman untuk melatih motorik anak, terutama motorik kasarnya Banyak bergerak dan bereksplorasi akan membuat si Kecil mengenal banyak hal baru di sekitarnya.


Membiarkan anak untuk banyak bergerak berarti anak butuh pengawasan. Misalnya Moms perlu membiarkan anak untuk bergerak dan menjangkau area tertentu seperti tangga. Tapi, pengawasan perlu ditingkatkan untuk menghindari cedera. 

Sementara untuk motorik halusnya, Moms perlu memberikan kesempatan pada anak untuk memegang berbagai jenis benda. Hal ini akan membuat si Kecil mengenal berbagai tekstur, rasa dan warna. Misalnya mengenal kain yang bertekstur lembut atau pasir yang punya tekstur sendiri atau juga memegang suatu benda untuk mengenali bentuknya.

Stimulus ini akan membantu si Kecil mengembangkan seluruh panca inderanya. Kehadiran Moms di sampingnya akan membantu si Kecil mengenali benda yang ada di sekelilingnya. Memasuki usia 3 hingga 4 tahun, motorik kasar si Kecil bisa dilatih dengan berbagai alat bantu seperti sepeda roda tiga, jungkat-jungkit dan perosotan. 

Bermain di luar ruangan menjadi stimulus yang tepat untuk tumbuh kembang anak usia ini. Moms bisa mengajak anak bermain dengan olahraga sederhana seperti tangkap lempar bola, bermain air, lompat di trampolin, menendang bola dan aktivitas fisik lainnya. 

Kemandirian si Kecil sudah mulai terlihat karena tumbuh kembangnya semakin sempurna. Jadi, biarkan ia mencoba makan sendiri dan membereskan mainannya. Jangan lupa berikan stimulus berupa contoh dan perintah sederhana agar si Kecil tahu bagaimana cara yang tepat serta alasan mengapa ia butuh melakukannya sendiri. 

Imajinasi si Kecil yang semakin berkembang juga membuatnya semakin mahir menulis atau menggambar banyak hal. Sediakan tempat atau area yang cukup sebagai cara agar menstimulasi motorik halusnya. Bercerita dan ngobrol dengan si Kecil juga jadi kegiatan sederhana untuk memperkaya kosa katanya. 

Semakin berkembang si Kecil, semakin besar Moms membutuhkan ruang untuknya bergerak.
Bunda perlu melatihnya melakukan kegiatan fisik yang lebih menantang misalnya bermain bola atau olahraga dengan peraturan sederhana. Stimulasi ini secara tidak langsung akan mengajarkan pada anak untuk memahami bahwa saat bersama orang lain ada aturan yang perlu ia pahami. 

Meskipun kemampuan motorik kasar si Kecil sudah semakin berkembang, pengawasan dan memastikan area bermainnya aman masih dibutuhkan. Dengan begitu, Moms dapat memberikan kesempatan kepada si Kecil untuk bermain secara leluasa. Moms juga perlu membiarkan anak melakukan banyak hal secara mandiri misalnya membiarkan anak makan dengan peralatan makan dan menggunakan pakaiannya sendiri. 

Menjadi contoh bagi anak adalah stimulasi penting. Biarkan anak mencoba dan bersabarlah dalam melatih. Moms juga perlu memastikan, pengasuh atau nenek dan kakek si Kecil yang sehari-hari ikut mengasuhnya dapat memberikan stimulasi optimal. Pembatasan penggunaan gawai atau gadget juga perlu dilakukan agar si Kecil bisa mendapatkan stimulasi yang optimal. 

Anak usia 1 hingga 3 tahun sebaiknya tidak diberi gawai. Sedangkan, di usia 4 hingga 5 tahun anak biasanya sudah tidak bisa dicegah, sehingga yang dapat dilakukan adalah membatasi penggunaan gawai (maksimal 2 jam per hari termasuk menonton televisi dan video) dan dengan pendampingan. Gadget bisa menjadi alat bantu untuk stimulasi anak tapi bukan pilihan utama.

Zalwa sekarang sudah berusia 2 tahun 8 bulan. Ibun sedang sering memberikan stimulasi untuk melatih motorik halusnya dengan cara membiarkan Zalwa mengeksplor suatu benda, mengenal bentuknya, jumlahnya, warnanya dan juga teksturnya.

Ibun pernah mencoba memberikan stimulasi ini dengan objek Hydro Gel atau bola air tapi resikonya tertelan oleh Zalwa karena rasa ingin tau Zalwa sangat tinggi jadi apapun yang dia lihat akan dimasukan kemulut untuk mengetahui rasanya.

Jadi setelah itu ibun mencari option lain dan beralih ke Monde Boromon Cookies karena selain dapat melatih motorik yang sebelumnya ibun terangkan, Monde Boromon Cookies juga dapat melatih motorik yang ada di lidah dan mulut bayi, membantu Si Kecil mengeksplorasi rasa, bentuk, tekstur serta kemampuan untuk makan.

Monde Boromon Cookies mengandung saripati kentang, madu dan DHA juga gluten free jadi sangat ramah untuk anak. Selain ibun gak perlu lagi khawatir dengan resiko tertelan ibun juga jadi mendapatkan stimulasi tambahan dari Monde Boromon Cookies ini.

Tidak ada komentar:

Kodrat Perempuan Cuma Jadi ART Setelah Nikah, Emang iya?

Terlahir di Negara dengan budaya ketimuran membuatku harus mengikuti adat yang sudah berjalan di Masyarakat. Mau tidak mau harus menjalankan...