Selasa, 13 Agustus 2019

Ibu Menyusui Harus Happy Bersama Suprasi

Melahirkan adalah sebuah peristiwa besar dan tak terlupakan dalam hidup saya, setiap ibu pasti bisa mengingat dengan jelas, kenangan saat melahirkan buah hatinya kedunia. Untuk Saya, peristiwa besar itu terjadi di sebuah Rumah Sakit Umum di Bekasi.


Setelah berjuang menahan sakit selama 4 hari dengan air ketuban yang terus keluar namun belum juga ada tanda-tanda pembukaan, keluarga memutuskan untuk membawa saya ke RS. Saat itu dokter memberikan opsi "Mau induksi atau Operasi?" "Induksi akan sakit sekali lho, kuat gak? ini anak pertama otomatis kamu akan kaget dengan rasanya" lalu saya memutuskan Saya harus diinduksi.


Saya ingin melahirkan dengan normal. Setalah di induksi pun masih belum ada tanda-tanda pembukaan. Menurut dokter, air ketuban Saya sudah hampir keringnya jadi langkah yang harus dilakukan adalah operasi. Saya pasrah. dibenak saya "Saya gagal jadi ibu"


Zalwa lahir dengan kondisi biru dan tidak menangis, hati Saya merasakan beribu perasaan pada saat itu, bahagia, bingung,dan takut, semuanya campur jadi satu. Saat itu Zalwa tidak bisa langsung disusui karena harus segera dibawa untuk dibersihkan dan langsung dimasukan ke tabung inkubator. 

Mungkin karena hal ini, ASI saya yang sebelumnya terus keluar dari waktu kehamilan bulan ke 6 justru tidak keluar disaat dibutuhkan :( Sampai Zalwa berusia satu minggu air susu ibu (ASI) Saya belum kunjung keluar padahal Zalwaa terlihat lapar dan ingin menyusui.

Setiap anak Saya menangis karena lapar, Saya selalu mencoba untuk memberikan ASI hingga puting Saya lecet dan keduanya berdarah, berulang terus menerus setiap kali harus menyusui. Inilah permulaan Saya berjuang memberikan ASI.

Suster dan Bidan RS Yang Kurang Mendukung


Beberapa saat sebelum pulang dari rumah sakit sempat terjadi gesekan antara saya dan suster bayi di rumah sakit. Saat tiba waktunya untuk menyusui, Saya berada diruang bayi, dan sebagai Ibu baru yang belum lancar menyusui, Saya masih menahan sakit karna lecet puting dan ASI yang belum deras keluar. Dengan seenaknya suster itu memegang puting Saya tanpa permisi, sambil berkata dengan judesnya , “Bikinnya aja sakit juga diem-diem, giliran nyusuin berisik meringis-ringis”.

Suami Saya langsung marah mendengarnya, dan langsung complaint ke Bidan jaga yang kebetulan saat itu sedang datang ke kamar untuk mengajari Saya belajar memandikan bayi. Menurut saya, tidak seharusnya suster berkata seperti itu, karena sudah sepantasnya seorang Ibu yang baru saja melahirkan mendapat dukungan dan bukan kecaman dari pihak luar. Sangat wajar bila saat baru melahirkan, seorang Ibu masih belum terbiasa dengan rutinitas menyusui, dan masih dalam keadaan belajar.

Pentingnya Dukungan Lingkungan

Tidak sampai disini, hal-hal yang sudah mengganggu saya pasca melahirkan membuat saya stres.
Belum lagi saat tetangga sekita datang untuk mengucapkan selamat atas kelahiran Zalwa namun tetap mengeluarkan kata-kata yang membuat saya down seperti "Aduh laper tuh, kasih susu formula aja" "Gak keluar juga ASInya".

Saya mencoba Berbagai cara agar ASI saya keluar dan betapa kagetnya Saya saat bangun tidur melihat daster Saya basah. Alhamdulillah akhirnya ASI saya keluar dengan lancar. Namun tidak selesai sampai sini tetap saja orang sekitar mengeluarkan kata-kata yang membuat saya down sepertti "Kok encer banget sih" "Gak kenyang tuh, kasih sufor aja" "Makanya makan yang banyak, ASInya gak bagus tuh"

Stres? Ya, Sangat. Namun nyatanya semakin saya memikirkannya semakin buruk kualitas asi yang saya produksi. Jadi saya memutuskan untuk "Never Mind" Terserah kalian. Ini anak saya, saya yang harus meemutuskan segala hal yang terjadi dalam hidupnya. Terbukti, dengan seperti itu saya lebih mudah memproduksi ASI ya tetap dengan berbagai upaya seperti mengkonsumsi sayur dan buah, banyak minum dan mengkonsumsi ASI booster.

Hanya tetap mood si ibu lah yang paling penting dalam proses menyusui. Kalau ibu happy kualitas ASI yang dihasilkan pun baik dan bayi sehat. So Don't Give Up! Tetap Menjadi Pejuang Asi! Menurut Saya dalam menyusui, yang perlu diingat, Kita harus yakin bila ASI yang kita miliki cukup buat anak kita, tanamkan terus pikiran ini, mudah-mudahan dengan berbekal semangat ini kita bisa menyusui dengan bahagia. Untuk ibu-ibu menyusui diluar sana mari kita berikan hak anak kita untuk menyusui, walaupun harus melalui perjuangan yang luar biasa. Inilah yang terbaik.

BTW sehubungan dengan hal itu kemarin saya menghadiri Event dari Sido Muncul yang di adakan untuk Memperingati Pekan ASI Sedunia yang jatuh pada pekan pertama dibulan Asustus 2019 lalu.


Acara ini bertujuan agar para ibu di Indonesia dapat memahami pentingnya ASI untuk bayi. Nyatanya, Bayi sangat membutuhkan asupan nutrisi yang cukup namun karena bayi belum dapat mengkonsumsi hal lain selain ASI, Sang ibu lah yang harus memaastikan segala yang diperlukan anaknya cukup. Bukan hanya untuk sang anak, namun nutrisi untuk sang ibu juga sama pentingnya walaupun seringkali terabaikan.

Mengkonsumsi Daun Katuk


Daun katuk atau Sauropus androgynus (L.) Merr merupakan tanaman yang ada di Indonesia dan berbagai negara di Asia yang mempunyai banyak manfaat. Salah satu manfaat daun katuk yang terkenal yaitu untuk memperlancar ASI. Ibu menyusui biasanya disarankan untuk mengonsumsi daun katuk dengan cara dimasak terlebih dahulu atau dimakan langsung sebagai lalapan. Beberapa mungkin mengonsumsinya dengan dibuat menjadi jamu atau merebus daun katuk dan meminum air hasil rebusannya.

Tidak Suka Sayur

Saya salah satu tipe yang tidak suka sayur katuk. memang saya si Picky Eater :D segitu gak sukanya dengan daun katuk membuat saya tidak pernah mengkonsumsinya saat menyusui dulu padahal mertua selalu rajin masak katuk untuk saya tapi tidak pernah saya makan.
Solusinya gimana? ya minum ASI Booster yang mengandung daun katuk :D

Sido Muncul Suprasi


SidoMuncul Suprasi Daun Katuk ASI Booster adalah Suplemen herbal yang terbuat dari ekstrak daun katuk yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan produksi Air Susu Ibu. Di produksi di pabrik berstandar GMP (Good Manufacturing Practice) dan dianalisis di laboratorium yang terakreditasi.

Sido Muncul Suprasi dibuat dengan bahan alami terstandarisasi dan bersertifikat halal MUI. Tiap kapsulnya mengandung ekstrak daun katuk 300 mg dan vit B12 yang fungsinya membantu membentuk sel darah merah sehingga ibu tetap segar dan bugar saat menyusui.

Sido Muncul Suprasi ini sangat praktis karena untuk mengkonsumsi daun katuk tidak perlu lagi merebus ataupun memasak terlebih dahulu.

Tidak ada komentar:

Kodrat Perempuan Cuma Jadi ART Setelah Nikah, Emang iya?

Terlahir di Negara dengan budaya ketimuran membuatku harus mengikuti adat yang sudah berjalan di Masyarakat. Mau tidak mau harus menjalankan...