Senin, 17 Mei 2021

Kartini Masa Kini Harus Mandiri Finansial!

 Assalamualaikum para pembaca dan para perempuan hebat di Indonesia. Apa kabar? 

Ada yang ingat kalau tanggal 21 April lalu kita memperingati Hari Kartini? “oh ya? Lupa beb” . Its okay karena peringatan hari kartini 2 tahun terakhir memang tidak seramai biasanya. Di tahun-tahun sebelum covid melanda, saat memperingati Hari Kartini anak-anak sibuk pawai menggunakan baju adat daerah masing-masing. Namun, 2 tahun terakhir sepi-sepi aja ya? Namun tetap ya kita sebagai wanita Indonesia sekaligus penerus RA Kartini masa kini, Yuk! Terus memperjuangkan cita-cita, kuat, dan memiliki sikap mandiri, seperti sosok Kartini. 

Terutama sebagai Kartini masa kini, perempuan Indonesia juga perlu mandiri secara finansial. Seorang perempuan yang mandiri secara finansial adalah perempuan yang dapat menghasilkan uang serta mengelola keuangannya sendiri sehingga memiliki kekuatan dalam mengambil keputusan. Bagi kita kaum istri sekaligus ibu, mandiri secara finansial ini berarti menjadikan penghasilannya sebagai ‘sekoci cadangan’ yang bisa jadi bantuan berarti saat keluarga mengalami musibah yang tidak diinginkan dan dapat meringankan beban finansial sang suami. 

Mengatur uang dalam pernikahan terkadang tidak semudah teori karena membutuhkan kemampuan negosiasi dan komunikasi tingkat tinggi. Pembagian budget dari penghasilan sering dirasa tidak adil, terutama untuk suami istri yang keduanya adalah pekerja, karena double income bukan berarti double power malah kadang bisa juga menjadi double trouble. Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa menikah bukan kompetisi menghasilkan income tertinggi tapi bagaimana bergantian dan bersama mengambil tanggung jawab agar bisa mencapai tujuan bersama. Kali ini aku akan sharing poin-poin yang wajib dipahami untuk menjadi perempuan mandiri secara finansial saat sudah menikah: 

1. Memiliki Penghasilan

 

Seorang perempuan mandiri secara finansial harus memiliki penghasilan agar mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, memenuhi kebutuhan mendadak, risiko finansial yang mungkin terjadi, bahkan mempersiapkan kebutuhan di masa mendatang. Penghasilan istri ini dapat membantu penghasilan suami yang dirasa kurang. 

2. Memiliki Tabungan 


Menjadi ‘manager keuangan’ di rumah tangga berarti harus pintar mengelola keuangan, salah satunya adalah dengan memiliki tabungan. Tabungan ini dapat berfungsi sebagai dana darurat yang dapat dipakai sewaktu-waktu untuk keperluan mendadak dalam jangka pendek. Sebagai dana siaga, sebaiknya dana ini mudah dicairkan ya! 

3. Memiliki Proteksi Diri atau Asuransi 


Untuk memproteksi diri dan keluarga dari risiko finansial, seorang perempuan yang mandiri secara finansial biasanya memahami pentingnya proteksi diri dengan asuransi. Karena dengan memiliki asuransi, pos-pos keuangan yang sudah dikelola tetap berada pada posnya masing-masing dan tidak akan terganggu. Salah satu produk asuransi dasar yang harus Kamu miliki adalah asuransi kesehatan seperti Asuransi Bebas Handal dari FWD Insurance yang mudah dibeli secara online, di ifwd.co.id dan via aplikasi – Download FWD Max atau bisa juga cek akun instagramnya di @fwd_id 

Asuransi Bebas Handal menawarkan manfaat rawat inap termasuk biaya kamar, biaya dokter, obat-obatan, perawatan setelah rawat inap dan biaya tindakan bedah, dengan pilihan kontribusi mulai dari Rp75 ribu dan pilihan manfaat tahunan hingga Rp100 juta. Produk asuransi syariah ini juga memiliki Manfaat Khusus Covid-19 tanpa tambahan biaya untuk seluruh nasabah aktif maupun yang baru bergabung selama periode 1 – 30 April 2021 agar mendapatkan Manfaat Khusus Isolasi Mandiri (Isoman) serta perlindungan termasuk pengobatan selama masa isolasi mandiri. 

Kamu juga perlu melengkapi perlindungan untuk menghindari risiko penyakit kritis agar terhindar dari rasa khawatir akan tingginya biaya perawatan yang dapat merusak perencanaan keuangan Kamu. Salah satu produk asuransi yang bisa kami pilih adalah FWD Critical Armor yang dapat dibeli melalui jalur keagenan. FWD Critical Armor menanggung hingga tiga kali penyakit kritis major dan satu kali penyakit kritis minor dengan total manfaat 420% dari uang pertanggungan. Selain mendapatkan manfaat meninggal dunia, nasabah juga akan dibebaskan dari kewajiban membayar premi sejak pertama kali didiagnosa penyakit kritis major dan 100% premi yang telah dibayarkan akan dikembalikan jika tidak ada klaim hingga akhir masa perlindungan. 

4. Menyiapkan Dana Pendidikan Anak 

Bagi perempuan yang telah memiliki anak, hal selanjutnya yang perlu dipikirkan adalah memastikan anak dapat mendapatkan pendidikan terbaik. Untuk mencapai hal itu, wanita dapat merencanakan dana pendidikan anak yang tepat. 

5. Memahami Pentingnya Investasi 

Perempuan yang mandiri secara finansial juga perlu memahami pentingnya investasi. Dengan investasi, ada potensi di masa depan yang lebih cerah. Hal ini menjadikan posisi keuangan menjadi lebih terukur dan terarah. 

6. Menyiapkan Dana Pensiun 

Seorang perempuan pun tidak mungkin bekerja terus-menerus. Ada saatnya memasuki usia pensiun atau mungkin ingin fokus mengurus anak di rumah. Agar dapat menikmati hal itu, seorang perempuan dapat menyiapkan dana pensiun sejak dini. 

Itulah beberapa kriteria perempuan mandiri secara finansial. Apakah kamu sudah memiliki salah satu di antara kriteria tersebut? Atau bahkan sudah memiliki semua kriterianya? Kalau belum, yuk bareng aku mulai lakukan dari sekarang! 

Semangaaaat

Tidak ada komentar:

Kodrat Perempuan Cuma Jadi ART Setelah Nikah, Emang iya?

Terlahir di Negara dengan budaya ketimuran membuatku harus mengikuti adat yang sudah berjalan di Masyarakat. Mau tidak mau harus menjalankan...