Selasa, 28 Maret 2023

Ditinggal Orang Tersayang? Baca Tips ini Agar Kamu Bisa Move On

Assalamualaikum teman-teman tersayang :)

Untuk teman-teman yang sedang menjalankan ibadah puasa, semoga diberikan kelancaran. Dan untuk semua teman-teman pembaca tersayang, semoga sehat dan bahagia selalu yaa.

Setiap Bulan Ramadhan pasti aku melow setiap hari. Bukan karena tidak bersuka cita menyambut datangnya Bulan Ramadhan namun rasa sedih ini datang setiap kali melihat Mama menangis dalam diamnya. Iya, saat Ramadhan Mama memang selalu seperti ini. Mengingat Almarhum Kakek berpulang di Bulan yang Suci ini. Sepertinya Mama menangis bukan karena tidak ikhlas dengan ketetapan Allah SWT namun semata-mata karena rindunya seorang anak yang telah mengurus Ayahnya hingga berpulang. Kadang aku berfikir, gimana ya kalau aku ditinggal Mama atau orang terdekat lain? apa aku bisa sekuat Mama? 

" Jangan ngomong sembarangan!" Lho, bukan aku mau untuk ditinggal! tapi Hidup manusia tidak mungkin abadi, setiap orang pasti pernah mengalami kehilangan orang terdekat. Entah itu anggota keluarga, sahabat, atau kekasih. Kematian memang tidak dapat dihindari karena memang sudah menjadi kepastian yang sudah di takdirkan sejak manusia itu lahir. Begitu juga duka yang menyertai kepergian orang terkasih. Namun, berlarut-larut dalam kubangan kesedihan juga bisa mengakibatkan gangguan stabilitas mental terhadap orang-orang yang ditinggalkan. Setiap orang pasti pernah atau akan mengalami momen kehilangan seseorang yang dicintai. Tidak pernah ada orang yang siap ketika momen ini terjadi. Adanya rasa kesedihan mendalam tentu tidak terelakan. 

Menurut Stroebe & Schut, beberapa gejala yang umum dirasakan orang yang mengalami kesedihan dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori berbeda: secara fisik ditandai dengan sulit tidur hingga kehilangan nafsu makan, kognitif seperti sulit fokus terhadap satu hal, emosional seperti rasa bersalah dan marah terhadap keadaan, interpersonal ditandai dengan menarik diri dari pergaulan, terakhir adalah perubahan gaya hidup dari keadaan sebelumnya. 

Walaupun begitu, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk dapat melewati kesedihan: 

1. Sadari bahwa kesedihan adalah hal yang normal 

Menurut Elisabeth Kübler-Ross seorang penulis sekaligus psikiater yang berasal dari Amerika-Swiss, mengatakan ada lima tahapan kesedihan secara umum yang dituliskan dalam buku “The Five Stages of Grief”: Penyangkalan (Denial), Marah (Anger), Menawar (Bargaining), Depresi (Depression) dan Menerima (Acceptance). Berdasarkan teori ini disimpulkan bahwa kesedihan adalah hal normal yang harus dilalui. Dibandingkan menyangkal setiap fase kesedihan, baiknya dengarkan dan berikan waktu, sadari bahwa perasaan ini akan berlalu. 

2. Menangis itu perlu 

Salah satu studi dari Frontiers in Psychology mengungkapkan menangis dapat melepaskan oksitosin dan endorfin. Sehingga menangis memiliki efek langsung untuk menenangkan perasaan seseorang. 

3. Bercerita pada keluarga atau orang terdekat 

Bercerita mungkin tidak dapat mengembalikan keadaan kehilangan, namun bercerita dapat melegakan beban kesedihan. Apalagi jika kita bercerita pada orang yang pernah mengalami hal yang sama tentunya memberikan kekuatan dan perasaan tidak sendiri. 

4. Cari kegiatan yang disukai 

Bukan untuk melarikan diri dari perasaan sedih, tetapi melakukan kegiatan yang disukai dapat membantu meningkatkan mood dan bentuk menyayangi diri sendiri. Misalnya menonton film, berjalan-jalan ataupun sekedar menulis sekaligus bentuk terapi rasa kesedihan. 

Setiap orang pasti memiliki waktu dan caranya sendiri dalam menghadapi kesedihan. Ada yang melewati fase satu ke fase lainnya dalam hitungan hari bahkan jam, ada pula yang lebih lama. Namun, jika kesedihan semakin berlarut dan berujung menjadi keputusasaan, hal ini dapat berisiko menjadi depresi. Sebelum hal itu terjadi, disarankan untuk menghubungi orang yang lebih berpengalaman untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. 

FWD Insurance menghadirkan layanan FWD Care Recovery Plan yang merupakan layanan tanpa tambahan biaya dengan menawarkan manfaat lebih panjang (pasca-klaim) melalui dukungan fisik dan emosional yang bervariasi mulai dari layanan mental konseling hingga bantuan konsultasi hukum yang bisa dimanfaatkan oleh tertanggung atau anggota keluarga hingga 6 (enam) bulan sejak pertama kali kamu aktivasi layanan. Selain menghadirkan Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan, FWD Insurance juga memberikan layanan ini sebagai bentuk rasa perduli kepada para nasabahnya. Di sini kamu bisa mendapatkan pendampingan terpercaya dari tenaga ahli serta layanan khusus untuk membantu kamu dan keluargamu dalam melalui masa sulit. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan FWD Care Recovery Plan, silakan mengakses melalui website fwd.co.id/fwdcare atau menghubungi FWD Customer Care di 1500 525.

#FWDPressPlay

Tidak ada komentar:

Kodrat Perempuan Cuma Jadi ART Setelah Nikah, Emang iya?

Terlahir di Negara dengan budaya ketimuran membuatku harus mengikuti adat yang sudah berjalan di Masyarakat. Mau tidak mau harus menjalankan...