Sabtu, 04 Agustus 2018

Felancy Support Pencegahan Kanker Serviks

Tidak pernah terlintas dibenak saya untuk membahas hal ini sebenarnya. Tapi memang hal ini penting untuk diketahui semua orang khususnya wanita untuk dijadikan pembelajaran. 

Fakta yang mencengangkan. Pada tahun 2014, WHO menyatakan terdapat lebih dari 92 ribu kasus kematian pada penduduk wanita akibat penyakit kanker dan 10,3% nya terjadi akibat kanker serviks. 

Ada juga seorang Public Figure Perempuan yang meninggal karena penyakit kanker serviks ini. Sang Public Figure tentu tak menyangka akan berakhir seperti ini. Tapi yang jelas, kondisi seperti ini tak akan ada yang menginginkannya. Seakan seperti momok yang menakutkan bagi semua wanita, begitu juga bagi Ibu Untung Endang Suryani (Cervical Cancer Survivor from CISC (Center Information and Support Center) siapa yang sangka, pembawaannya yang tampak ceria, tak terlihat seperti memiliki penyakit ganas. 



Hari itu saya tak menyangka bahwa orang yang berdiri dihadapan saya saat ini pernah berjuang keras melawan Kanker yang sangat Menyiksa jiwa dan raganya. beliau memiliki ujian berat dalam hidupnya, yang mungkin tak semua orang bisa setegar beliau menghadapinya.

Ibu Untung Endang Suryani, Wanita Pejuang Kanker Serviks yang Tegar dan Kuat



Ini adalah pertemuan pertama saya dengan beliau, rasa salut dan haru muncul dari dalam diri saya. Perawakannya tak seperti orang sakit. Senyumnya sumringah dan selalu tertawa manis. Bahkan berjalan dan berbicara saja, terlihat tampak energik sekali. 

Tak ada yang akan tahu bahwa beliau adalah pejuang tangguh. Wanita berusia 54 tahun ini menceritakan kisah pilunya melawan penyakit ganas tersebut sejak bulan Desember 2016 lalu. 

"Awalnya saya mengalami keputihan yang terus menerus sejak awal Desember 2016 lalu, tapi saya nggak khawatir karena rasanya keputihan masih normal dan tidak berbau" 
Ibu Endang juga menjelaskan bahwa dirinya juga harus mengalami menstruasi yang cukup dahsyat dan menyakitkan selama berbulan-bulan sebelum menyadari bahwa dirinya terkena penyakit kanker serviks. 

"Di bulan Januari saya mens normal, Februari mulai banyak dan darah menggumpal besar-besar, Maret sampai April baru nggak mens dan saya mengira kalau itu tanda monopause jadi nggak khawatir," katanya. Namun, setelah itu justru menstruasi yang dialami oleh ibu Endang menjadi lebih parah dengan jumlah yang semakin tidak masuk akal. 



Sambil menahan air mata, ibu Endang menceritakan bagaimana dirinya bertahan dan merasakan sakit yang luar biasa saat menstruasi tersebut. "Sampai saya harus terpaksa pakai pampers sangking banyaknya, dan saya nggak kuat dengan darah yang keluar menggumpal besar-besar. 

Saya juga jadi susah makan dan minum sampai harus turun berat badan hingga 30 kilo dan harus pakai kursi roda," tuturnya Setelah itu, untuk mengatasinya ibu Endang menerima saran temannya untuk mengkonsumsi beberapa obat herbal dan jamu. "Yang membuat saya salah adalah saya mengikuti saran teman saya untuk minum jamu, rasanya tidak enak, tapi ternyata malah tak kunjung sembuh dan makin parah," katanya. 

Akhirnya, ibu Endang memutuskan untuk memeriksa dirinya ke dokter agar mengetahui bagaimana keadaan yang sebenarnya. Namun, hal yang mengejutkan membuatnya semakin terpuruh, dirinya divonis penyakit kanker serviks stadium 2b dan tidak bisa sembuh hanya dengan sekali operasi. "Dokter bilang sudah nggak bisa dioperasi karena sudah stadium lanjut, dan saya harus ikuti sinar 18 kali, dan saya juga kemo 2 hari berturut-turut. 

Saya harus memotong rambut panjang saya hingga mirip laki-laki, cuma 1 cm rambut saya," jelasnya. Ibu Endang harus merelakan rambut panjangnya untuk dipotong, agar dirinya tidak mengalami stres yang muncul saat dirinya harus menerima kenyataan rambutnya yang rontok saat kemoterapi "Saya sampai nggak sanggup dan bilang, Ya Allah cabut saja nyawa saya, saya udah nggak sanggup saya capek sakit banget ya Allah," katanya sambil menahan air mata. 

Namun, lingkungan sekitar dan sebuah komunitas kanker membuatnya jadi lebih kuat untuk menjalani sejumlah perawatan untuk melawan kanker. "Sejak saya ikut komunitas, saya jadi sadar bahwa banyak orang yang harus berjuang sama dengan saya, saya bisa sharing dan bertanya dengan mereka, bahkan datang dukungan telfon dan saran dari mereka hingga dokter yang ada di grup tersebut," jelasnya. 

Dan, kini Ibu Endang berhasil melawan kanker ganas tersebut dan dirinya menjadi lebih baik sejak menjalani proses perawatan tersebut. Ibu Endang sosok wanita teladan. Memang tak mudah untuk bersyukur, bersabar, dan ikhlas mengadapi kenyataan pahit. Tapi ternyata sosok yang bisa melewati hal tersebut ada. Siang itu, para blogger sangat terharu dan terinspirasi dari kisah Ibu Untung Endang Suryani. Tak sedikit yang meneteskan air mata. 

Yang paling penting, Siang itu para blogger dan peserta yang hadir memiliki kesadaran dan semangat untuk segera melakukan pap smear rutin. Termasuk saya. melakukan vaksin HPV adalah wajib dilakukan. Kita tidak akan pernah tau ujian seperti Ibu Endang akan menerpa siapa. Tapi tindakan preventif tentu harus dilakukan. 

Penjelasan Dr. Ferry Darmawan , Sp. OG tentang Penyebab Kanker Serviks 



Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia berisiko terkena kanker serviks. Namun penyakit ini cenderung dialami wanita yang aktif secara seksual, termasuk wanita muda berusia 20-an yang sudah aktif berhubungan seksual, meskipun virus ini juga bisa menyebar melalui kontak kulit ke kulit. 

Penelitian menemukan bahkan 99,7 persen kanker serviks disebabkan oleh HPV. HPV adalah satu golongan virus, di mana terdapat lebih dari 100 jenis HPV. Virus HPV pada umumnya tersebar melalui hubungan seksual, di mana terjadi kontak langsung antara kulit kelamin, membran mukosa, atau pertukaran cairan tubuh, dan melalui seks oral. 

Setelah memulai hubungan seksual, diperkirakan terdapat 33 persen wanita yang rentan terinfeksi HPV. Ciri-ciri kanker serviks yang harus Anda tahu Banyak wanita yang tidak menyadari atau bahkan meremehkan tanda yang mereka alami apa vagina mereka. Padahal, tanda tersebut bisa menjadi ciri-ciri kanker serviks yang harus diwaspadai. 

Lalu, apa saja gejala kanker serviks tahap awal yang perlu diwaspadai



1. Keluar bercak darah pada vagina 
2. Panggul terasa sakit 
3. Keputihan yang tidak normal 
4. BAB sering tidak teratur 
5. Tubuh jadi gampang capek 

Faktor risiko yang bisa meningkatkan wanita terkena kanker serviks di usia muda 

Ada beberapa faktor risiko penyebab kanker serviks, dan kebanyakan adalah pola hidup yang tidak sehat. 
Hal yang bisa menjadi penyebab kanker serviks antara lain: 
-Aktivitas seksual terlalu dini 
-Berganti-ganti pasangan seksual 
-Merokok 
-Sistem kekebalan tubuh yang lemah 
-Bila Anda sudah terkena penyakit infeksi menular seksual lainnya 
-Minum pil KB jangka panjang 



Cegah dengan vaksinasi HPV vaksin liburan sebelum melakukan pergi ke luar negeri 
Beberapa jenis virus HPV tidak menimbulkan gejala yang jelas. Infeksi HPV ini sebetulnya bisa hilang tanpa penanganan medis jika memang sudah dilakukan pencegahan dini seperti vaksinasi HPV yang membuat sistem antibodi lebih kuat. 

Kabar baiknya, tidak semua perempuan yang terinfeksi HPV akan menderita atau mengalami ciri-ciri kanker serviks. Kekebalan tubuh yang baik bisa membasi dan membersihkan diri dengan infeksi HPV. 

Namun, daya tubuh dapat ditingkatkan dengan vaksinasi HPV agar dapat secara efektif membentuk antibodi (sistem kekebalan) yang cukup dalam tubuh untuk melawan infeksi virus HPV Jenis HPV yang berisiko tinggi, dianggap mengandung materi genetik berbahaya bisa berpindah dari sel virus ke dalam sel leher rahim. 

Materi atau sel berbahaya ini akan mulai mengganggu kinerja sel baik lainnya, hingga akhirnya sel-sel serviks itu berkembang biak tanpa terkendali. Proses inilah yang menyebabkan munculnya tumor dan kemudian berubah menjadi kanker. Belum ada obat yang diketahui bisa menyembuhkan infeksi HPV. 

Virus ini sendiri bisa tetap berada di dalam tubuh dengan atau tanpa penanganan. Namun, sebagai langkah berjaga-jaga, setiap wanita disarankan untuk menerima vaksinasi HPV, karena kanker serviks yang disebabkan oleh virus HPV dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi HPV. 

Mulai hidup sehat untuk mencegah kanker serviks 

1. Olahraga rutin 
2. Berhenti merokok 
3. Mulai menerapkan pola makan sehat 
4. Rutin lakukan pap smear 

Tentang Felancy 



Felancy adalah produk pakaian dalam wanita yang dirancang dan disesuaikan dengan bentuk tubuh wanita Indonesia. Rancangan Felancy inilah yang memberikan kenyamanan bagi wanita Indonesia. 

Selama lebih dari 20 tahun, Felancy menciptakan produk yang nyaman bagi wanita. Felancy memahami bahwa dibalik pakaian dalam yang nyaman akan membuat wanita aktif lebih percaya diri. 

Kepercayaan diri wanita bagi Felancy adalah kunci bagi wanita dalam menjalankan segala aktivitasnya. Harus disadari jika seorang wanita salah memilih pakaian dalam untuk sebuah aktivitas dapat mengakibatkan ketidaknyamanan, hingga berujung pada kesehatan bahkan hilangnya kepercayaan diri. 

Baik itu aktivitas di dalam maupun di luar ruangan. Terlebih bagi aktivitas yang berada di luar ruangan dimana tubuh wanita harus beradaptasi dengan cuaca sekaligus tingkat emosional wanita tersebut. 

Felancy juga sangat perduli dengan kesehatan para wanita, oleh karena itu Felancy berkomitmen untuk menjaga produknya dari material berbahaya yang dapat beresiko saat digunakan oleh customer. Selain material berkualitas, varian produk Felancy juga sudah sangat banyak dan bervariasi. 

Produk Felancy 

-T shirt Bra 
-Felancy Sport 
-Shape Up Bra 
-Maternity Bra 
-Body Shape 
-SleepWear 
-Casual Wear 

Semoga sharing saya kali ini dapat membuat kita lebih perduli kepada diri kita sendiri :) semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Kodrat Perempuan Cuma Jadi ART Setelah Nikah, Emang iya?

Terlahir di Negara dengan budaya ketimuran membuatku harus mengikuti adat yang sudah berjalan di Masyarakat. Mau tidak mau harus menjalankan...