Senin, 01 Oktober 2018

Melihat seluruh Indonesia dalam satu ruang di Jakarta

Hai Assalamualaikum..


Stand Deklarasda Prov Kep.Bangka Belitung


Senang banget rasanya ngeliat anakku yang beberapa hari lalu demam sudah mulai pulih dan bawel nyanyi-nyanyi dengan bahasanya.

Zalwa memang suka banget nyanyi dan niru bundanya dandan. Kalau nyanyi Zalwa mulai bisa lagu Happy Birthday, Jhony-Jhony Yes Papa, Are You Sleeping dll. tapi kadang ayahnya Zalwa suka komplain kalo denger aku ngajarin anaknya lagu Barat.

Kadang ayahnya suka bilang "Diantara ratusan lagu anak-anak indonesia, harus banget yang kamu ajarin ke Anak itu lagu asing?" dan aku langsung kaya ditampar. Aku beberapa kali mengkampanyekan cintai budaya Indonesia tapi justru yang aku terapkan ke Anakku adalah budaya Asing. :( Kadang aku berfikir dengan mengajarkan Zalwa bahasa asing akan membantunya saat Zalwa beranjak dewasa dan mempelajari bahasa asing disekolah dan juga tujuan terselubung juga (aku ingin anakku dianggap pandai berbahasa di usianya yang masih belia).

jadi memang seharusnya aku menanamkan nilai budaya kepada Zalwa sejak usia belia.


Sekarang ini susah susah gampang menurutku untuk menanamkan nilai budaya kepada anak seusia Zalwa. karena untuk Zalwa biasanya gak mau cuma "diajari" tapi mau "praktek" dan hasilnya memang terlihat jelas saat aku menjelaskan suatu hal dengan mempraktekannya Zalwa akan dengan cepat meniru dan mengingatnya. Karena itulah beberapa hari yang lalu aku menyempatkan diri untuk hadir di Acara Pameran Kriya Nusa 2018 yang diadakan di JCC Senayan pada Rabu, 26 September 2018.


Sebenarnya aku ingin mengikut sertakan Zalwa dalam Acara ini tapi karena memang Zalwa masih dalam masa pemulihan jadi aku memutuskan untuk pergi sendiri dan akan membawakan Zalwa beberapa barang untuk di pelajari dirumah.


Tentang Pameran Kriya Nusa


Dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-39, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) mengadakan rangkaian kegiatan besar berupa Pameran Kriyanusa, Rapat Kerja Nasional, sekaligus tuan rumah evaluasi penjurian World Craft Council (WCC) Award 2018. 

Pameran Kerajinan Kriya Nusa ini bertemakan 'Tingkatkan Sinergitas dan Kreativitas Wirausaha Milenial' akan mengusung ikon daerah Nusantara dari Aceh berupa motif Pucuk Rebung sebagai dasar desain publikasi. 



Pameran KriyaNusa 2018 diikuti Dewan Kerajinan Nasional dan Daerah (Dekranasda) seluruh Indonesia yang memfasilitasi perajin di wilayah masing-masing. Kalangan BUMN dan kementerian memberi dukungan dan memfasilitasi mitra binaannya guna terlibat menyemarakkan 313 stan kriya dan 21 stan kuliner. Stan-stan tersebut terdiri atas 172 stan Dekranasda, 37 stan kementerian dan BUMN, 76 perajin individu, dan stan ikonik serta desainer. 

sangat menarik menurutku, kenapa? karena dalam 1 ruangan aku dapat melihat seluruh kekayaan budaya Indonesia waaaah andai aku dapat mengikutsertakan Zalwa hari ini..

KriyaNusa 2018 juga menggelar pergelaran busana menyertakan para desainer bekerja sama dengan perajin daerah guna mengedukasi perajin dan memperkenalkan hasil kerajinan daerahnya kepada masyarakat yang lebih luas. Tahun ini, daerah yang bekerja sama dengan para desainer ialah Sintang, Sabu, Cual, Donggala, Tuban, dan Ulap Doyo. Desainer-desainer tersebut antara lain Carmanita, Naniek Rahmat, Ghea Panggabean, Oscar Lawalata, dan Didit Maulana. 




Seluruh masyarakat dapat menghadiri pameran kerajinan karya anak bangsa ini dan event ini tidak dipungut bayaran alias gratis. KriyaNusa 2018 juga menghadirkan ragam kuliner Nusantara. Dengan Pameran Kriyanusa 2018, Dekranas ingin memberikan ruang bagi perajin Indonesia untuk menampilkan produk-produk unggulannya sekaligus memperkenalkan hasil kerajinan daerah ke masyarakat yang lebih luas, banyaknya stan yang berpartisipasi membuat produk kerajinan sangat beragam dan berkualitas karena melibatkan perajin terpilih dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia setelah diseleksi Dekranasda setempat. 




Aku sedikit mengatasi kerinduan dengan kampung halaman disini :)

banyak sekali hal yang biasanya hanya aku temukan dikampung halaman tapi ku dapatkan disini ahh rasanya jadi gak mau pulang :( aku sangat berharap kedepannya akan diadakan acara-acara semacam ini. Karena anak-anak kita perlu tau akan budaya indonesia lebih banyak.




tolong, cukup aku aja yang cinta sama kain sari India.. anakku harus cinta batik.. anakku harus cinta Indonesia :)


Ahh jadi berlebihan, baiklah cukup sampai disini ya aku sharingnya.

Semoga informasi yang aku berikan bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Kodrat Perempuan Cuma Jadi ART Setelah Nikah, Emang iya?

Terlahir di Negara dengan budaya ketimuran membuatku harus mengikuti adat yang sudah berjalan di Masyarakat. Mau tidak mau harus menjalankan...