Rabu, 21 November 2018

Masalah Mata pada Anak Karena Lampu?

Hai Hai Assalamualaikum..



Moms semua pasti sering sekali dengar ungkapan “Mata Adalah Jendela Dunia” 
Ungkapan tersebut sangatlah tepat menggambarkan peran penting mata dalam hidup kita. Jadi sangatlah penting kita semua menjaga kesehatan “Jendela Dunia” kita. Terutama untuk anak kita. 


Bagaimana cara menjaga kesehatan mata anak?


Jika menemukan anak sering mengusap atau menggosok matanya, mungkin itu pertanda si kecil terlalu lelah bermain seharian. Namun ada lho moms alasan lain dibalik kebiasaan anak menggosok mata yang berkaitan dengan kesehatan mata anak. 

1. Layar yang berkedip 



Umumnya anak yang sering mengusap atau menggosok mata disebabkan oleh kedipan di layar televisi, iPad, iPhone, PSP, dll. Kedipan ini membuat mata bekerja lebih keras melihat gambar bergerak. Semakin lama mata menatap layar tersebut, mata akan semakin lelah. Selama melakukan kegiatan di depan layar ini, anak-anak juga sering lupa mengedip atau mengejapkan mata untuk waktu yang cukup lama. 

Mengedipkan mata adalah salah satu cara menjaga retina tetap lembab. Dengan kata lain, ketika kita lupa mengedipkan mata, cairan yang melembabkan retina akan menguap, sehingga menyebabkan mata kering dan perih. Untuk mengurangi perih, kita spontan mengusap dan menggosok mata. Padahal ketika mata diusap dan digosok bisa menyebabkan iritasi karena bakteri dan toksin. 

2. Cahaya silau 



Cahaya silau adalah penyebab lain yang bisa menyebabkan mata mudah lelah jika berada dalam ruangan. Ia menyebabkan mata sulit melihat, sehingga mata menjadi tegang jika cahaya tersebut terlalu terang atau terlalu redup. Ketika cahaya silau itu berada hampir di semua lampu yang ada di ruangan, lampu meja belajar 3M bisa menjadi solusi karena menggunakan teknologi yang meminimkan silauan cahaya lampu. Yang penting kondisikan lingkungan agar tidak membuat mata tegang. 

3. Sinar UV 



Hal lain yang sering merusak mata anak adalah sinar ultraviolet dari matahari. Ketika anak-anak bermain di luar rumah cahaya alami matahari memang sehat dan dianjurkan, namun terlalu lama terpapar matahari juga berisiko menyebabkan gangguan penglihatan pada anak. 

Lebih baik mencegah dari pada mengobati 

Menurut Dr Cheryl Lee, spesialis katarak dan retina di Pacific Healthcare Specialist Centre ada beberapa tanda anak-anak yang memiliki masalah dengan penglihatannya: 
– Sering menggosok atau mengusap mata 
– Memajukan kepala untuk melihat objek yang jauh 
– Mengangkat dagu untuk melihat lebih fokus atau membaca buku dalam jarak sangat dekat dengan mata 
– Sering mengedip. 

Bagaimana cara mencegah masalah mata pada anak? 



Postur yang buruk, kurangnya cahaya, atau terlalu banyak terpapar layar gadget adalah penyebab utama semakin bertambahnya kondisi ini. Jadi, untuk membantu mencegah penyakit ini, orang tua harus memperhatikan yang berikut ini: 
• Ajari anak untuk duduk dengan benar. Jarak buku minimal 30 cm dari mata dan harus dibaca sembari duduk alih-alih berbaring. 
• Jauhkan anak dari layar televisi atau komputer dengan jarak minimal 2 meter. 
• Pastikan kamar anak memiliki penerangan yang baik sehingga tidak terlalu silau atau terlalu gelap dan menyebabkan minus mata. 
• Batasi anak agar tidak menonton TV dan menggunakan komputer untuk terlalu lama juga merupakan cara untuk mencegah penyakit rabun jauh. 
• Anak-anak harus didorong untuk istirahat selama sekitar 30 menit setelah membaca atau menonton televisi. 
• Dorong anak untuk menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan. 
• Orang tua juga harus membawa anak untuk melakukan pemeriksaan mata rutin sehingga dapat mendeteksi penyakit mata pada anak tepat waktu dan melakukan pencegahan dan pengobatan tepat waktu. 

Selama ini ibun selalu mencoba mengajarkan Zalwa untuk tidak melihat layar terlalu dekat dan juga membatasi waktu bermain gadget dan nonton TV. Ternyata selain itu Lampu penerangan dikamar anak juga perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan masalah pada mata. 

Beberapa minggu lalu ibun mendapat undangan dari Signify untuk menghadiri eventnya di Jakarta Siapa yang belum tau Signify? Kalau Philips tau dong Signify adalah nama baru dari perusahaan Philips Lighting terhitung sejak 16 Mei 2018.



Nama legal dari Signify akan diterapkan di Indonesia pada awal 2019 mendatang. Kalau berbicara tentang Philips pasti langsung terbayang dengan Lampu Penerangan kan? Karena Philips memang merupakan Brand yang unggul dibidang ini dan philips terus melakukan terobosan dalam menghadirkan pencahayaan berkualitas. 

Setelah sebelumnya memperkenalkan kriteria lampu nyaman di mata (EyeComfort), tahun ini Philips melangkah lebih jauh lagi dengan meluncurkan teknologi terbaru yang dipatenkan bernama Interlaced Optics. Philips MyCare LED dirancang menyerupai pola pada bunga matahari ini juga dilengkapi dengan teknologi Interlaced Optics semakin meningkatkan standar EyeComfort yang sudah beredar di pasaran. 



Interlaced Optics yang sudah dipatenkan dan diaplikasikan pada bohlam Philips LED baru ini membantu menyebarkan dan memantulkan cahaya. Polanya mampu mengurangi silau hingga 35%. Bohlam LED ini juga menghemat energy hingga 60% dibandingkan dengan lampu fluoresen padat. 

“Bohlam Philips MyCare LED dengan Interlaced Optics telah menaikkan standar nyaman di mata bagi lampu LED, meningkatkan faktor-faktor EyeComfort seperti mengurangi silau, tidak berkedip, dan distribusi cahaya yang merata, menjadikannya ideal untuk membaca, menulis, dan belajar,” jelas Rami Hajjar, Country Leader Signify Indonesia, Selasa (30/10/2018). 

World Sight Day 2018 adalah peringatan tahunan mengenai kesadaran untuk memfokuskan perhatian global pada kebutaan dan pengurangan kemampuan penglihatan. World Sight Day menekankan pentingnya pemeriksaan mata secara berkala. Dan tidak hanya teori, di event ini Philips memberikan fasilitas cek mata ntuk para peserta. “Masih ada banyak orang yang belum menyadari pentingnya melakukan pemeriksaan mata secara berkala untuk mengantisipasi penglihatan yang kurang menjadi bertambah parah. 

Salah satu faktor penting yang dapat mendukung perawatan mata adalah pencahayaan berkualitas tinggi. Cahaya yang baik dibutuhkan untuk mendukung kegiatan yang membutuhkan visual, terutama bagi anak-anak,” kata Rina La Distia Nora, SpM(K), PhD, mewakili Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia Para ilmuwan Signify telah mengembangkan standar Philips EyeComfort yang pertama di industry pencahayaan, yang berkomitmen untuk menghasilkan LED tanpa kedipan terlihat. 

Philips EyeComfort LED diperiksa untuk memastikan bahwa lampu ini lulus standar tinggi yang ditentukan seraya memberikan efisiensi energy dan usia pemakaian rata-rata lebih dari satu dekade. Konsumen di Indonesia dapat menikmati pencahayaan yang nyaman dari Philips MyCare LED dengan Interlaced Optics untuk fiting E27, yang tersedia dalam dua pilihan warna, putih (dingin siang hari) dan kuning (putih hangat), dengan daya 4W, 6W, 8W, 10W dan 12W. Ada juga paket khusus ‘Beli 3 gratis 1’, selama persediaan masih ada. 



Jadi Moms harus ingat, Permasalahan pada mata anak bukan semata-mata karena kebiasaan anak bermain gadget atau membaca terlalu lama, tapi juga merupakan dampak dari kurang bagusnya pencahayaan ditempat anak beraktifitas. Gak mau dong anak-anaknya jadi kurang berprestasi hanya karena masalah lampunya redup atau justru terlalu silau. Nah semoga informasi yang ibun berikan bisa bermanfaat ya moms .

Tidak ada komentar:

Kodrat Perempuan Cuma Jadi ART Setelah Nikah, Emang iya?

Terlahir di Negara dengan budaya ketimuran membuatku harus mengikuti adat yang sudah berjalan di Masyarakat. Mau tidak mau harus menjalankan...