Jumat, 04 Oktober 2019

Atraksi Baru di Sea World Ancol

Baru aja kemarin ajak Zalwa jalan-jalan ke Dufan eh ternyata Zalwa lihat banyak sekali tempat yang bisa di eksplor di Ancol huhuhu.
Jadilah Zalwa nagih terus minta ke Ancol :D Akhirnya jadilah kita balik lagi ke ancol untuk eksplor. Tapi kali ini agak bergeser dan main di Sea World Ancol.


Sea World memang destinasi yang wajib dikunjungi di Ancol khususnya bagi yang punya anak kecil. Karena di Sea World ada banyak sekali jenis ikan yang tidak bisa kita jumpai. Ini adalah kali pertama saya mengajak Zalwa berkunjung ke sea world sekaligus kali pertama bagi saya kembali ke sea world setelah 15 tahun. Hahaha


Saya sampai lupa bentuk dan rupa dari sea world ini :D yang saya ingat hanyalah aquarium raksasa yang mirip seperti lorong. Ternyata sea world lebih dari itu :D dan sudah banyak sekali berkembang selama saya belum berkunjung lagi hahaha.

Begitu melangkah masuk ke area utama yang bercahaya redup, kami disambut dengan beberapa akuarium besar berisi ikan Arapaima di sebelah kiri dan ikan Arwana merah di kanan. Kata pertama yang keluar dari mulut Zalwa adalah “Waaahhh…”. Sesuai dugaan, dia takjub dan sempat bengong menyaksikan ada ikan besar-besar di hadapannya. Berjalan ke area yang lebih dalam, kami melihat beberapa buah kolam terbuka yang berisi bintang laut, penyu, dan ikan hiu kecil. Hewan-hewan tersebut boleh disentuh langsung oleh pengunjung, asalkan mengikuti petunjuk cara menyentuh yang benar, yang tertera di atas kolam. 


Dibagian Touch Pool kita bebas berinteraksi langsung dengan ikan-ikan yang ada didalamnya. Salah satunya hiu hiu berukurang kecil yang tentunya aman untuk di sentuh. 
Zalwa gak serta merta langsung mau menyentuh ikan ikan dalam kolam sentuh ini . Setelah lama meyakinkan akhirnya Zalwa mau menyentuh hiu kecil yang ada di Touch Pool tapi setelah itu menangis karena katanya tangannya bau amis hahaha


Di bagian kaca yang luas ini disediakan tempat khusus bagi pengunjung untuk duduk-duduk dan berfoto. Dari kaca ini pula pengunjung biasanya bisa menyaksikan atraksi penyelam yang memberi makan ikan-ikan, dan pas banget dong saat kami ada disana, kami beruntung dapat menyaksikan para penyelam memberikan makan ke ikan-ikan besar didalamnya secara langsung. Puas berfoto ria dan melihat ikan-ikan super besar lainnya di depan mata, kami lalu menuju ke bagian terowongan aquarium. 


Di sinilah kenangan saya tertinggal. Tempat ini lah yang saya ingat selama 15 tahun terakhir dan saya yakin Zalwa akan mengingatnya sebagai memori indah sebagaimana saya mengingatnya. Melihat ikan-ikan ada di atas kepala kami rasanya cukup mendebarkan, bagaikan ikut berada di tengah laut. Namun, Zalwa sibuk melihat-lihat selama di dalam walaupun tetap berpegang erat karena cahaya yang tidak terlalu terang membuatnya sedikit ketakutan.

Setelah itu kami agak surprise ketika diumumkan akan ada pertunjukan perdana pemberian makan hiu tanpa kurungan. Seingat saya, dulu memang pernah melihat pertunjukan memberi makan hiu namun dilakukan didalam kurungan namun sekarang tanpa kurungan katanya? gimana tuh?


Kepo lah kami mendekat dan menyaksikan, ternyata benar kalau hari itu diadakan launcing wahana baru bertajuk Face to Face Feeding Shark yang maksudnya memberi makan hiu secara langsung tanpa menggunakan kurungan seperti biasanya. Atraksi ini adalah yang pertama didunia. Atraksi ini dilakukan oleh penyelam yang menggunakan pakaian khusus berbahan dasar stainless steel dan bobotnya mencapai 15 KG.


 Akan ada 2 orang penyelam yang turun ke kolam namun hanya 1 yang menberi makan karena yang satunya bertugas sebagai rescuer jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


Seluruh penonton tegang menyaksikan atraksi tersebut termasuk saya dan suami. Kalau Zalwa tetap asyik dengan yang lain karena mungkin belum mengerti hal mendebarkan yang ada didepan mata. 
Atraksi ini dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan stigma buruk tentang hiu. Karena nyatanya tidak ada hiu yang pernah menyerang manusia terlebih dahulu dan faktanya lebih banyak hiu yang mati ditangan manusia untuk di konsumsi daripada manusia yang mati diserang hiu secara tidak sengaja. Atraksi ini juga menunjukan kalau hiu tidak sama sekali menyerang penyelam yang memberinya makan, hiunya sama sekali tidak menjadi agresif saat ada manusia didekatnya. 

Setelah puas menyaksikan pertunjukan Feeding Shark kami memutuskan utnuk keluar dan menyudahi jalan-jalan kami kali ini. Tepat setelah pintu keluar, sudah tersedia toko souvenir dan juga food courd jadi kami memutuskan untuk makan dan merecharge tanaga kami yang sudah habis didalam namun ternyata setelah makan Zalwa meminta untuk masuk kembali kedalam.

Untungnya pengunjung yang sudah memiliki tanda cap di tangan diperbolehkan untuk keluar dulu membeli makanan dan nantinya bisa langsung masuk lagi ke area utama. Setelah itu ayah sempat mengajak kami jalan-jalan lagi ke area yang lain. Salah satunya ke bagian museum ikan di zaman pra-sejarah. Ada spesies ikan-ikan laut dalam, gurita dewa laut (Gudel), ikan hiu, dan Parni si ikan pari emas raksasa dll.

Setelah itu? nalik lagi tawaf di terowongan :D Zalwa suka banget main di Sea World jadi next kami akan balik lagi kesini.

Tidak ada komentar:

Kodrat Perempuan Cuma Jadi ART Setelah Nikah, Emang iya?

Terlahir di Negara dengan budaya ketimuran membuatku harus mengikuti adat yang sudah berjalan di Masyarakat. Mau tidak mau harus menjalankan...