Kamis, 26 April 2018

Campaign Lanjutan Aksi Tolak Penyalahgunaan Obat


Halo 😊
Masih Berlanjut dari Tulisan Saya yang Sebelumnya. Jadi harus baca dulu ya tulisan sebelumnya.


Mengenai Campaign Aksi Tolak Penyalahgunaan Obat di Buperta Cibubur. Beberapa bulan terakhir ini banyak sekali saya mendapati berita public figur yang terkait kasus narkoba. Belum lagi anak-anak dibawah umur yang masuk rumah sakit akibat mengkonsumsi pil PCC 😣 geram sekali melihatnya , karena anak-anak kita juga bisa saja terpengaruh oleh lingkungan bermain/sekolahnya. Karena hal ini BPOM menggelar Campaign Aksi Tolak Penyalahgunaan Obat di Buperta Cibubur guna mengedukasi tentang bahayanya jika mengkonsumsi NAPZA.

Tidak berhenti sampai disitu, BPOM menyadari bahwa masyarakat butuh lebih dari itu. Kali ini Badan Pengawas Obat Nasional (BPOM) Kembali hadir di area Car Free Day (CFD) Jakarta untuk mengajak masyarakat bersama-sama perang terhadap penyalahgunaan Obat dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (Napza).


Kegiatan yang dihadiri pula oleh perwakilan Badan Narkotika Nasional (BNN), Kepolisian RI (Polri), anggota Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), serta para pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Jakarta dan mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi Farmasi di Jakarta ini mengusung tema “Tolak Penyalahgunaan Obat dan Napza”.



Tema tersebut diangkat karena kondisi penyalahgunaan obat dan napza di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini sudah sangat mengkhawatirkan. Data BNN-Puslitkes UI melalui Survei Nasional Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2014 menyebutkan bahwa saat ini Indonesia Darurat Narkoba. Sebanyak 4.022.702 (2,18%) masyarakat Indonesia menjadi penyalahguna narkotika dimana 91,3% berjenis kelamin laki-laki dan 60,7% pengguna memiliki tingkat pendidikan SMU/MA sederajat.


Sasaran awalnya adalah anak-anak, baik anak-anak dibawah umur. Karena anak-anak sangat mudah terpengaruh. Dan ini adalah masalah sosial yang sangat serius dan harus ditangani bersama-sama. Tidak hanya oleh Pemerintah dan BPOM. Dukungan Orang tua, guru dan lingkungan sekitar juga sangat membantu karena waktu mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak.
Upaya penanganan kejahatan dan penyalahgunaan obat ini memerlukan solusi holistik pada seluruh rantai demand dan supply, baik melalui upaya preventif maupun represif.

Acara dimulai dengan long march di sepanjang area CFD tepatnya dari Jalan Imam Bonjol menuju Bundaran Hotel Indonesia dan berakhir di depan Sarinah Thamrin Plaza. Kepala Badan POM RI beserta jajaran dan para peserta yang hadir tak henti menyampaikan pesan edukasi kepada masyarakat pengunjung area CFD selama long march, baik melalui jingle edukasi dan lagu-lagu perjuangan, yel-yel tolak penyalahgunaan obat dan napza, hingga pesan-pesan edukatif yang tertulis pada poster dan banner.


Selain itu juga dilakukan penggalangan komitmen dari unsur Pemerintah, Asosiasi, Organisasi, Pelajar dan Mahasiswa, serta masyarakat yang hadir di area CFD untuk bersinergi memerangi penyalahgunaan obat dan napza demi menjaga stabilitas nasional. 

“Kelompok pelajar dan mahasiswa ini akan menjadi Duta Tolak Penyalahgunaan Obat dan Napza. Mereka diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan Badan POM RI dalam mendorong kesadaran pelajar dan mahasiswa untuk perang terhadap penyalahgunaan obat dan napza”, jelas Kepala Badan POM RI.


Masyarakat harus menjadi konsumen cerdas.

 "Gunakan obat sesuai indikasi dan aturan pakai sebagai upaya penyembuhan penyakit. Jangan digunakan secara sembarangan atau bahkan disalahgunakan, maka akan membahayakan kesehatan.  Hati hati juga dalam memperoleh obat.  Obat hanya dapat diperoleh di apotek, toko obat berizin dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya" tutup Kepala Badan POM RI.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi:





Contact Center HALO BPOM di nomor telepon 1-500-533, SMS 0-8121-9999-533, email halobpom@pom.go.id, atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia. 

Tidak ada komentar:

Kodrat Perempuan Cuma Jadi ART Setelah Nikah, Emang iya?

Terlahir di Negara dengan budaya ketimuran membuatku harus mengikuti adat yang sudah berjalan di Masyarakat. Mau tidak mau harus menjalankan...