Jumat, 19 April 2019

Mengenakan Niqab 1 Hari

Assalamualaikum Teman-Teman..



Pembahasan kali ini pasti terlihat sangat berat apalagi yang membahas aku. Aku bukanlah seseorang yang punya ilmu agama cukup untuk berceramah ataupun menggurui teman-teman sekalian.
Namun kali ini aku lebih ingin cerita pengalamanku saat mencoba menggunakan Niqab seharian saat beraktifitas.

Beberapa hari yang lalu aku mendapatkan undangan untuk hadir kesebuah acara Launching Niqab dibilangan Jakarta Selatan. Pulang dari sana aku diberikan buah tangan berupa sebuah niqab berwarna hitam. Sudah terfikir olehku untuk memberikan Niqab tersebut ke muslimah berniqab yang kutemui di Commuter Line saat akan pulang.

Namun fikiranku kacau, aku gak berani pakai niqab, takut orang berbicara macam-macam dll tapi aku juga mau coba, aku ingat Mbak Niken selaku Owner dari Humaira Niqab pernah bilang "Sebaik-baiknya seorang wanita adalah dia yang jarang terlihat dan melihat orang yang bukan mukhrimnya" aku terkerak, aku ingin hanya suamiku yang melihat diriku. Maka ku urungkan niatku untuk memberikan Niqab itu ke orang lain.

Beberapa hari kemudian saat aku sudah memiliki tekad untuk mencoba menggunakan Niqab tersebut, aku sengaja keluar rumah tanpa tujuan. Hanya keluar dan menikmati fasilitas umum seperti Mall, Trans Jakarta dan Commuter Line. 


Seperti yang sudah aku bayangkan, pasti banyak sekali mata yang tertuju melihat cara berpakaianku dan yang pastinya sangat mengganggu. Beberapa anak ABG juga nyebut kata "Ninja"
Ya Allah kalau aku sedang tidak berniqab sekarang pasti sudah ku tegur dia.
Sehari aku menggunakan niqab dan aku mengerti bagaimana saudara-saudara muslimah yang menggunakan niqab di perlakukan.

Salahnya dimana? dimata yang melihat! Kalian ingat gak? Muslimah yang berhijab juga dulu gak sebanyak ini, siapa yang menyangka hijab bakal jadi trend di Indonesia? siapa juga yang tahu kalau niqab bisa menjadi trend juga di masa yang akan datang?

Ikut-Ikutan

Ya.. Aku ikut-ikutan menggunakan niqab, sama seperti aku ikut-ikutan menggunakan hijab dahulu tapi Alhamdulillah bertahan sampai sekarang.
Menurutku it's okay kok ikut-ikutan selama akan berdampak positif.
Seharian itu aku ikut-ikutan menggunakan niqab dan Alhamdulillah ikut-ikutan juga bersabar menghadapi mata dan lisan orang seperti saudari muslimah berniqab yang lain.
Bukan! aku bukan tipe orang yang sabar kok, tapi aku menjaga kehormatan pakaianku. Menurutku apa yang kita gunakan mencerminkan pribadi diri kita.

Dilema

Beberapa hal yang ku khawatirkan saat akan memakai niqab

1. Sesak


Aku tipe orang yang gak bisa tahan dengan pengap, menggunakan masker penutup hidung dan mulut saja aku gak tahan karena kesulitan bernafas tapi Alhamdulillah pertama kenal niqab langsung ketemu dengan Humaira Niqab yang bahannya lembut,nyaman dan adem jadi gak bermasalah lagi dengan pengap.

2. Pandangan Orang Sekitar

Seperti pengalaman pertamaku menggunakan niqab, banyak sekali mata dan lisan yang membuat tidak nyaman. tapi dengan ataupun tanpa niqab pun pasti ada saja orang-orang seperti itu.
orang-orang yang tidak suka melihat orang lain maju atau berubah menjadi lebih baik. 
Harus apa? biarkan saja, itu masalahnya!

3. Pakaian untuk Menyapu Jalan

"Pakai cadar kok bajunya buat nyapu jalan, kotor tuh! memang gak solat?"

Seorang ibu putra Ibrahim bin Abdurrahman bin ‘Auf pernah bertanya kepada Ummu Salamah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Sesungguhnya aku adalah seorang perempuan yang biasa memanjangkan (ukuran) pakaianku dan (kadang-kadang) aku berjalan di tempat kotor?’
maka Jawab Ummu Salamah, bahwa Nabi pernah bersabda, “Tanah selanjutnya menjadi pembersihnya.” (HR. Ibnu Majah, Imam Malik dan Tirmidzi. Hadits shahih)

Namun, ada hal yang harus ukhty perhatikan dan pahami. Bahwa ketentuan yang disebutkan hadits di atas hanya berlaku untuk najis yang kering. Ketentuan ini tidak berlaku jika najisnya adalah najis yang basah atau cair.


Mbak Niken Oliviasilo menekuni usaha sebagai perancang cadar sejak Agustus 2018 lalu,beliau membangun brand HUMAIRA NIQAB, berkolaborasi dengan sang sahabat, Laila. Menurut Niken, dengan kondisi Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, tren cadar sekarang sudah dilihat sebagai salah satu sunnah gaya hidup (hijrah). “Ketika memutuskan untuk berhijrah, banyak muslimah yang memutuskan untuk mengenakan niqab. Ini jadi salah satu titik perhatian saya. Saya melihat produsen niqab banyak, tapi belum ada yang fokus dan memperhatikan kenyamanan dengan harga terjangkau.


Beliau memutuskan untuk mengenakan niqab sejak 2018 lalu. Dalam mendesain produk-produk HUMAIRA NIQAB, ia sangat memperhatikan pemilihan bahannya. “Untuk bagian khusus wajah, saya mencari material bahan yang lembut, jatuh, mudah dipakai bernafas, dalam arti tidak pengap dan tentunya juga tidak panas. Bahannya kami pesan di supplier khusus,”.

Dikerjakan oleh penjahit yang terampil, bisnis cadar yang dirintis beliau tidak 100 persen hanya membidik keuntungan semata, melainkan lebih mengharapkan ridho Illahi dan keberkahan. Sejauh ini beliau lebih memilih untuk mempromosikan dan menjual produknya lewat pameran atau bazaar. 

Di pameran atau bazaar tersebut, ia sekaligus memberikan edukasi terkait material produk dan manfaat mengenakan cadar untuk muslimah. Ia sangat bersyukur edukasi yang diberikannya ternyata banyak membuahkan hasil. “Pengalaman di pameran, ada yang saat datang ke stand kami belum berniqab, tapi setelah mendengar edukasi dari kami, langsung mencoba memakai niqab, bahkan tidak mau dilepas lagi. Artinya lewat produk Humaira Niqab, kami ikut mendorong orang untuk menjalankan sunnah. 


Dengan Humaira Niqab, kekhawatiran kalau mengenakan niqab akan tidak nyaman, jadi terbantahkan,” ujar Niken. Mengenai pemilihan nama HUMAIRA sendiri, menurut Niken ada dua tujuan. “Tujuan pertama, menurut kami nama Humaira mudah diingat, memiliki nada religius dan berbau Timur Tengah. Jadi cocok dengan produk niqab kami. Sedangkan tujuan kedua, arti Humaira yaitu wanita dengan pipi yang kemerah-merahan, bisa mengingatkan pemakai niqab Humaira untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat wajah sekaligus “menjaganya” sesuai sunnah agar terhindar dari hal yang tidak baik,” kata Mbak Niken.


Tidak ada komentar:

Kodrat Perempuan Cuma Jadi ART Setelah Nikah, Emang iya?

Terlahir di Negara dengan budaya ketimuran membuatku harus mengikuti adat yang sudah berjalan di Masyarakat. Mau tidak mau harus menjalankan...