Haloo Sista. Gimana kabar kalian hari ini?
Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kemudahan dalam segala urusan ya :)
Sebetulnya aku mau curhat sedikit. Aku saat ini lagi ada di fase lelah banget ngedengerin omongan orang-orang sekitar. Dimulai dari ditanya kapan punya anak, setelah punya anak ditanya lagi kapan anaknya bisa ini dan itu? Sebel dan jengkel kan pasti mendengarnya? Pasti gak cuma terjadi padaku kan? banyak cerita dari teman-teman pejuang garis dua yang juga sudah sangat lelah mendengarkan kalimat-kalimat basa basi yang sudah basi seperti ini.
Oh iya, menyambung soal Rekan-Rekan pejuang garis dua, beberapa hari lalu aku dan beberapa rekan blogger diundang dalam acara Talkshow yang diadakan di Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang merupakan Rumah Sakit Terbaik di Jakarta, Tanggerang, Bogor, Surabaya dan Bandung bersama dr. Malvin, Sp.OG (K)FER selaku Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Konsultasi Subspesialis Fertilitas dan Hormon Reproduksi Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS) dan Ibu Grace Tahir (Direktur Mayapada Hospital, Co-founder Everest Media)
Pembahasan Talkshow kemarin adalah seputar PCOS dan Kemungkinanya untuk Hamil Secara Alami. Gak fair rasanya kalau aku gak jelasin dari awal apa itu PCOS.
PCOS adalah Salah satu penyebab gangguan menstruasi dan kesuburan yang umum ditemui saat ini adalah sindrom ovarium polikistik. Meski ada resiko menjadi Penyebab Susah Hamil, wanita dengan PCOS masih dapat hamil dengan proses alamiah. Faktanya, tubuh manusia terdiri dari berbagai hormon yang memiliki fungsi masing-masing. Pada pria dan wanita, semua hormon tersebut harus berada dalam porsi seimbang agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi tubuh. Berbicara mengenai hormon reproduksi, baik pria dan wanita, umumnya memiliki jenis hormon yang sama, meski berbeda kadarnya. Misalnya hormon androgen yang dikenal sebagai 'hormon laki-laki', karena pada pria kadar hormon ini jauh lebih besar dibanding hormon lainnya.
Secara umum hormon ini mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan organ reproduksi atau organ seksual pria dan wanita. Meski demikian, hormon androgen juga diproduksi dalam tubuh wanita, walaupun jumlahnya tidak sebanyak laki-laki. Hormon ini juga memiliki fungsi penting bagi organ reproduksi wanita. Sayangnya dalam berbagai kasus, kondisi kadar hormon pria yang terlalu banyak pada wanita ini membuat wanita berisiko mengalami gangguan hormon sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS).
Hormon androgen yang berlebih pada penderita PCOS dapat mengakibatkan ovarium atau indung telur memproduksi banyak kantong berisi cairan. Akibatnya, sel telur tidak berkembang secara sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur (anovulasi). Kondisi ini yang kemudian mengganggu proses terjadinya kehamilan.
Penyebab PCOS Sampai saat ini, belum diketahui pasti penyebab PCOS. Namun, ada beberapa faktor yang diduga sebagai pencetusnya. Salah satunya adalah kadar hormon insulin yang terlalu tinggi. Kelebihan hormon insulin membuat tubuh meningkatkan produksi hormon androgen untuk mengurangi sensitivitas tubuh terhadap insulin. Selain tingginya kadar hormon pria, sindrom ovarium polikistik ini juga memiliki gejala lain, yakni adanya kista di ovarium dan periode menstruasi yang tidak teratur. Gejala-gejala ini biasanya timbul ketika seorang wanita mengalami menstruasi pertama kali di masa pubertas. Meski gejala PCOS sering muncul saat remaja, ada juga penderita yang baru mengalami gejalanya setelah dewasa atau saat periode tertentu.
Gejala-gejala Wanita dengan PCOS antara lain:
- Menstruasi yang sedikit dan tidak teratur
- Gejala hiperandrogen (tumbuh kumis tipis, jambang, dan bulu berlebih, berjerawat, serta penipisan rambut kepala)
- Gambaran polikistik pada ovarium dari pemeriksaan USG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar