Rabu, 25 Oktober 2023

Pentingnya Vaksin DBD untuk Anak

Assalamualaikum Mam! 

Gimana kabar mama dan keluarga hari ini? Semoga selalu senantiasa dalam keadaan sehat ya mam 😊

Kondisi Bekasi lagi gak baik-baik aja sekarang nih mam ☹ Polusi dan panas yang super bikin mobilitas diluar ruangan jadi gak nyaman. Padahal di Beberapa daerah sudah mulai turun hujan tapi di Bekasi matahari masih setia stay bersinar diatas sana. Rindu banget rasanya menghirup aroma hujan dan mendengar suara hujan yang bisa jadi sound relaxing alami. Hmmmm memang hujan selalu punya kharisma sendiri kan mam? Btw selain kharisma & positif vibes yang datang bersama dengan hujan. Ada juga lho hal negatif yang ikut datang saat musim hujan. 

Ada yang tau kira-kira apa itu? Yapp! Demam berdarah dengue (DBD). Pada musim hujan, populasi Aedes aegypti akan meningkat karena telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan. Kondisi tersebut akan meningkatkan populasi nyamuk sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit demam berdarah dengue.

Kampanye Ayo 3M Plus Vaksin Demam Berdarah Diluncurkan Menuju Target Nol Kematian 2030 

Seperti yang kita ketahui kasus demam berdarah ternyata salah satu penyakit yang mematikan, dan itu juga sudah berlangsung lama di Indonesia. Apalagi sekarang nih musim kemarau kok panas banget ya.. Dan ternyata jadi banyak nyamuk juga. Baru tahu nih kalau nyamuk aides agepty itu bisa berkembangbaik biar di air bersih, bukan hanya di kolam air hujan. 

kampanye ayo 3 mplus vaksin

Sesuai perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak fenomena El Nino diperkirakan akan terjadi dari bulan Agustus hingga bulan September 2023. Seiring dengan terjadinya fenomena El Nino, suhu akan menjadi lebih hangat sehingga membuat nyamuk Aedes aegypti semakin mengganas. Bahkan frekuensi nyamuk menggigit bisa naik hingga 3-5 kali lipat saat suhu panas mencapai 30 derajat Celcius ke atas.

Penyakit demam berdarah ini berhubungan sekali sama dengan lingkungan rumah yang kotor, tidak teraturnya pembuangan sampah dan masalah sanitasi. Oleh karena itu, perlu upaya pencegahan demam berdarah dari diri sendiri dan orang di sekitar rumah agar penyakit ini tidak semakin menyebar luas. Demam berdarah demam berdarah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti pembawa virus demam berdarah. Ada hal-hal yang sebenarnya bisa kita lakukan untuk selamat dari demam berdarah ini.dengan menjaga lingkungan tetap bersih, juga menggunakan penangkal nyamuk agar tidak berkembang biak di rumah. 

Mungkin langkah ini terlihat kecil dan sepele aku coba menulis lagi karena, langkah 3M Plus ini sungguh menyakitkan sih kalau kita kehilangan anak, saudara, kakak, adik apalagi orang tua jika meninggal karena penyakit demam berdarah satu ini.

Menguras 

Menguras tempat yang sering menjadi perlindungan udara seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan udara juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat di dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan minimal satu minggu sekali untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan. 

kampanye 3mplus vaksin dbd

Menutup  

Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan berpotensi menjadi sarang nyamuk. 

Memanfaatkan 

Menggunakan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kami juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya nyamuk demam berdarah.

Maksudnya Plus adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut: 

  • Menggunakan obat anti nyamuk 
  • Memasang kabel kasa pada jendela dan ventilasi 
  • Gotong Royong membersihkan lingkungan/Fogging 
  • Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup 
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang sulit dikuras 
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar 
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk 
Vaksin Demam Berdarah 

Jika semua cara pencegahan di atas sudah semua kita lakukan tetapi masih takut akan risiko demam berdarah, dapatkan vaksin demam berdarah di klinik atau rumah sakit terdekat. Ya, tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya vaksin demam berdarah sudah lama ada di Indonesia. Vaksin demam berdarah juga sudah disetujui oleh BPOM RI. Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dengan jarak antar pemberian dosis per 3 bulan. Vaksin demam berdarah sebagai cara pencegahan demam berdarah sudah dapat diberikan pada orang-orang yang berusia 6-45 tahun. 

kampanye ayo 3 mplus vaksin

Nah, beruntung banget akhir bulan September lalu tepatnya pada tanggal 27 September 2023, aku & rekan-rekan blogger bisa jadi bagian dari campaign #AyoMPlusVaksinDBD yang baru saja diluncurkan karena kasus demam berdarah dirasa masih perlu perhatian khusus dari berbagai pihak. Menyikapi hal tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama dengan Takeda untuk meluncurkan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD . 

Kerja sama nya meliputi : 

  1. Peningkatan peran serta masyarakat atau pemberdayaan masyarakat 
  2. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan 
  3. Penyusunan dan pelaksanaan program terkait yang diselenggarakan bersama masyarakat menuju nol kematian akibat demam berdarah (zero dengue death 2030) 
  4. Pendekatan terpadu untuk pencegahan dan pengendalian demam berdarah sinkronisasi data (bridging) dengan SIARVI (Sistem Informasi Arbovirosis) 
  5. Peningkatan peran dan kerja sama menentukan kebijakan di pusat dan daerah. 
Dari tadi bicara seputar DBD, jangan-jangan masih ada diantara kalian yang belum tau lebih detail seputar DBD? 

Wahhh, kita bahas sedikit yuk! 

Demam Berdarah Dengue adalah salah satu penyebab kematian anak yang cukup tinggi di sebagian negara Asia, termasuk Indonesia. Untungnya ada beberapa cara mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah DBD yang biasa kita kenal dengan 3M plus. Mulai dari menutup tempat penampungan air, rutin membersihkan atau menguras tempat penampungan air dan mendaur ulang barang-barang. 

Selain itu, ada cara lain untuk menambah upaya perlindungan pada anak, yaitu mendapatkan vaksin DBD. Yuk, Mam, pahami lebih lanjut tentang penyakit demam berdarah serta aturan pemberian vaksin DBD untuk anak! 

Mengapa DBD Lebih Sering Terjadi pada Anak-Anak? 

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang membawa virus dengue. Umumnya, demam berdarah menyerang anak-anak berusia kurang dari 15 tahun. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, pada minggu ke 33 tahun 2023 terdapat total 57.884 kasus DBD, dan sekitar 63% dari jumlah tersebut terjadi pada anak usia 0-14 tahun. 

Anak-anak lebih rentan tertular DBD karena banyak hal. 

Pertama karena nyamuk lebih mudah dan cepat berkembang biak di daerah tropis, seperti Indonesia dengan iklim lingkungan yang lembap. 

Kedua, karena aktivitas nyamuk aedes aegypti sama dengan aktivitas anak, yakni di pagi dan sore hari yang notabene adalah waktu bagi anak bermain atau beraktivitas di luar ruangan. Itu sebabnya, penderita DBD mayoritas berasal dari anak-anak. 

 Faktor yang ketiga adalah karena anak-anak usia kurang dari 15 tahun masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih rendah. 

Faktor yang keempat adalah karena masa inkubasi virus dalam tubuh nyamuk lebih cepat pada suhu lingkungan yang hangat. Artinya, di iklim tropis seperti Indonesia nyamuk punya lebih banyak kesempatan untuk menginfeksi banyak orang sekaligus dalam waktu singkat. 

Apakah Vaksin DBD Efektif Mencegah Demam Berdarah? 

Vaksin dengue pertama kali dikembangkan di Indonesia sejak tahun 2016 dan sudah diresmikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Mengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), virus dengue memiliki 4 serotipe yang berbeda: DEN-1, DEN-2, DEN-2, dan DEN-4. Vaksin demam berdarah yang tersedia saat ini adalah vaksin CYD-TDV, yang berisi virus Dengue hidup dilemahkan dan dapat melindungi tubuh dari keempat serotipe virus DBD. 

Biasanya anak yang digigit nyamuk aedes aegypti hanya terpapar oleh satu serotipe virus saja. Lewat imunisasi dengue, tubuh anak dapat membangun kekebalan terhadap semua serotipe virus DBD. 

Apakah Perlu Vaksinasi DBD untuk anak? 

Tentu saja perlu dong! Infeksi Dengue dapat terjadi kapan saja dan pada siapa saja tanpa mengenal usia terutama di negara endemis seperti Indonesia. Tidak menutup kemungkinan & memang berdasarkan data, bahwa pola kematian akibat dengue lebih dominan pada kelompok usia muda yaitu 5-14 tahun. Anak dengan daya tahan tubuh dan gizi yang baik pun dapat terkena infeksi Dengue. Tapi, Mama dan Papa harus menunggu dulu sampai usia anak minimal 6 tahun sebelum mendapatkan vaksin dengue. 

Sebab, vaksin dengue hanya baru bisa diberikan pada orang berusia 6-45 tahun. Untuk anak-anak usia 6 tahun keatas, vaksin ini sudah terbukti memiliki keamanan yang baik dan tidak menimbulkan efek samping yang berat. 

Sudah Pernah Terkena DBD, memang masih Perlu Vaksin? 

Jika si Kecil sudah pernah terkena DBD di usia dini, IDAI tetap merekomendasikan ia mendapat vaksin dengue ketika usianya cukup besar nanti. 

Hal ini dikarenakan pada saat anak terinfeksi Dengue, hampir tidak mungkin anak tersebut terinfeksi 4 serotipe virus sekaligus. Biasanya anak hanya terkena satu serotipe virus saja pada satu kali infeksi. 

Jadi, masih ada kemungkinan untuk anak-anak terkena DBD yang kedua kali atau bahkan sampai keempat kalinya dari serotipe virus yang lain. Artinya ada risiko si Kecil akan mengalami empat kali DBD seumur hidupnya. Biasanya, gejala DBD “kambuhan” memiliki tingkat sakit yang lebih berat dibanding kasus DBD pertama, terutama pada anak-anak. 

Maka untuk setiap anak yang pernah terinfeksi dengue, masih ada risiko untuk menderita dengue yang berat. Pemberian vaksin DBD ditujukan untuk mengurangi risiko tersebut. 

Cara Pencegahan DBD pada Anak 

Perlu diingat, Mam, bahwa vaksin hanya salah satu upaya mencegah infeksi Dengue yang baru bisa didapatkan ketika anak sudah masuk usia sekolah dasar nanti. Namun, tidak perlu khawatir jika si Kecil masih berusia dini. Pasalnya, pencegahan penularan DBD dapat Mama lakukan dengan cara efektif lain, yaitu dengan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui cara 3M plus: 

  • Menutup rapat tempat penampungan air yang ada di rumah, seperti toren air dan ember. 
  • Mengosongkan atau membersihkan tempat-tempat penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali, misalnya bak mandi, vas bunga, tempat minum hewan peliharaan, tempat penampungan air dispenser, dan penampung air kulkas. 
  • Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Jika ada barang yang tidak dipakai, segera buang dengan cara dikubur. 
Nah maka dari itu yuk kita sambut musim hujan yang sedang on the way dengan 3M plus Vaksin! Agar Positive Vibes yang datang saat musim penghujan tidak datang bersama dengan si nyamuk Aedes Aygepti.

C-ANPROM/ID/QDE/0257 | Oct 2023

Tidak ada komentar:

Kodrat Perempuan Cuma Jadi ART Setelah Nikah, Emang iya?

Terlahir di Negara dengan budaya ketimuran membuatku harus mengikuti adat yang sudah berjalan di Masyarakat. Mau tidak mau harus menjalankan...